Dear.. Kings, Presidents, and Arab Leaders !!!

(English Version)
where is your heart??

When you see the Muslims in Gaza are dying, suffering for many years, by the embargo of Is
rael. Your door remained closed for them. Although, many of them are already dead, due to illness and hunger, you drove them out when they try to enter your areas.

You become like those who have lost their conscience and the love of your brothers, the hapless Palestinian Muslims. Your relationships with Israel, the United States, and the European Union seem more important than saving a fellow Muslim brother. You saw with the naked eye, when the plane F.16 and Apache of Israel attacked the Gaza city.


You see buildings crushed, corpses everywhere, and the blood flow from each of the dead bodies. You see hundreds of Palestinian Muslims, who groan in pain with injuries. President Hosni Mubarak why did you meet and shake the hand of the Minister of Foreign Affairs of Israel, Tzipi Livni, a day before the Zionist regime squashed Gaza city?

Every day you see the deaths of Palestinian Muslims, their lives destroyed by Zionist regime of Israel. You see the buildings, homes, means of living, and land fields, gardens. You see the cruelty beyond the limits of humanity. But you even make a secret agreement with the enemy, where are you when they need help?

Dear Kings, Presidents, and Arab Leaders!

Death will come. Palestinian Muslims in Gaza will all carry the most respected deaths. They will face the war machine-Israel with courage. They will not retreat. What’s the meaning of power that you have, when it is not used to fight cruelty and the crimes commited by Israel.

Congratulations brother Muslims fighting in Gaza, do not expect help from anywhere, except from God Rabul Aziz. May Allah be with you. I’M READY TO GO TO PALESTINE TO WAGE JIHAD.

(translate by http://edgeofuniverse-journal.blogspot.com)

Wahai .. Para Raja, Presiden, dan Pemimpin Arab!!!

Di mana hati nuramimu??!!

Ketika engkau melihat umat Islam di Gaza sudah sekarat, bertahun-tahun menderita, akibat embargo Israel. Engkau tetap menutup pintu perbatasanmu. Tak mau berbelas kasihan terhadap saudaramu. Meskipun, sudah banyak diantara mereka yang mati, akibat sakit dan kelaparan. Bahkan, ketika mereka kelaparan dan mencoba masuk ke wilayah perbatasanmu, engkau usir.

Engkau menjadi seakan orang-orang yang sudah kehilangan hati nurani dan kecintaan terhadap saudaramu, yang malang muslim Palestina. Engkau lebih mementingkan memelihara hubungan dengan Israel, Amerika, dan Uni Eropa, dibandingkan dengan menyelamatkan saudaramu sesama muslim. Engkau menyaksikan dengan mata telanjang, ketika pesawat F.16 dan Apache, Israel, menyerang kota-kota Gaza.

Engkau melihat bangunan-bangunan luluh-lantak, mayat-mayat berserayakan, bagaikan sampah, dan ada di mana-mana, dan darah mengalir dari setiap tubuh mayat, serta menjadi pemandangan di sudut-sudut kota Gaza, masihkah hati nuranimu tak juga tersentuh? Engkau melihat ratusan muslim Palestina, yang mengerang kesakitan dengan luka-luka di tubuh mereka, dan masihkah engkau berdiam diri? Mengapa wahai Presiden Hosni Mubarak, engkau bertemu dan berjabat tangan Menteri Luar Negeri Israel, Tzipi Livni, sehari sebelum rejim Zionis-Israel melumatkan kota Gaza?

Engkau menyaksikan setiap hari peristiwa kematian yang dialami muslim Palestina. Engkau setiap hari melihat muslim Palestina yang tak berdaya, dan dihancurkan kehidupan mereka oleh rejim Zionis-Israel. Tapi, engkau malah berkomplot dengan kaum laknat itu, ikut menghancurkan muslim Palestina. Engkau melihat bangunan-bangunan, rumah-rumah, sarana-sarana hidup, dan tanah ladang, kebun, ikut dihancurkan para penjajah, yang biadab, tapi engakau malah tertawa-tawa, sambil menerima utusan pemerintahan rejim Zionis-israel, dan berunding. Engkau melihat kekejaman-kekejaman yang diluar batas perikemanusiaan, dan yang tak pernah dapat tertanggungkan oleh manusia, dan dialami oleh muslim Palestina, yang dilakukan rejim Zionis-Israel, tapi engkau malah membuat perjanjian rahasia dengan musuh kemanusia itu? Di mana hati nuranimu?

Wahai Para Raja , Presiden, Pemimpin Arab!

Kematian akan datang. Kematian akan dialami oleh muslim Palestina, di Gaza. Mereka semuanya akan menyongsong kematian,yang paling terhormat. Mereka akan menghadapi mesin perang rejim Zionis-Israel dengan gagah. Mereka tak akan mundur. Mereka akan menghadapi dengan teguh. Mesin prang yang sudah meluluh-lantakkan kota Gaza itu, pasti akan mereka hadapi. Apa artinya kehidupan dan kemuliaan, bila harus dibawah kekuasaan dan penjajahan Israel? Mereka lebih mencintai kematian, dan tak akan berdamai dengan para musuh Allah Azza Wa Jalla, yaitu Zionis-Israel.

Apa artinya kekuasaan dan kekuatan yang engkau miliki? Bila kekuasaan dan kekuatan itu tak dapat menghapus kemungkaran dan kedzaliman? Apa artinya kekuasaan dan kekuatan yang engkau miliki bila tak mampu menghapus kejahatan yang dilakukan oleh rejim Zionis-Israel. Lebih mulia, mereka yang sudah mati – mati syahid melawan penjajah, dibandingkan dengan kekuasaan dan kekuatan yang engkau miliki, tapi tak mampu membebaskan saudaramu muslim di Gaza.

Selamat berjuang saudaraku muslim di Gaza, jangan mengharapkan pertolongan dari manapun, kecuali dari Allah Rabul Aziz. Semoga engkau mendapatkan kemuliaan dari Allah Azza Wa Jalla. AKU SIAP KE PALESTINA UNTUK SYAHID!!!

(http://eramuslim.com/)




Kebiadaban Israel Terus Berlanjut


Gaza - Pesawat tempur Israel, Ahad (28/12), masih terus membombardir wilayah Seraya di Kota Gaza. Tiga bom menghancurkan sebuah penjara di wilayah tersebut. Empat orang tewas serta 25 lainnya luka-luka dalam serangan tersebut. Asap hitam masih terlihat membumbung tebal usai serangan berlangsung. Para penghuni penjara sempat melarikan diri setelah serangan itu. Namun, polisi Palestina masih sempat menangkap beberapa tahanan yang kabur.

Sebelumnya, sebuah gedung pemerintah di wilayah Gaza juga hancur akibat serangan udara Israel. Meski tak ada korban jiwa, kerusakan hebat terlihat jelas digedung ini. Sebuah gudang berisi obat-obatan di wilayah selatan Gaza juga hancur akibat serangan udara Israel.


Akibatnya, penduduk lokal kehilangan persediaan obat-obatan. Sejak Sabtu lalu, Israel telah melancarkan 250 serangan udara ke Palestina. Hingga kini, korban tewas telah mencapai 280 orang dan melukai 600 lainnya. Serangan udara Israel ke Palestina terus menuai reaksi keras dari negara-negara yang mayoritas warganya muslim.

Di Ankara, Turki, ribuan orang berdemo di depan Kedutaan Israel usai Perdana Menteri Turki menyebut serangan Israel sebagai kejahatan atas kemanusiaan. Protes juga berlangsung di Istanbul dimana ribuan orang berdoa bersama bagi keselamatan Palestina. Sementara di Teheran, Iran, sekelompok mahasiswa berupaya masuk ke Gedung Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di kota tersebut. Mereka menilai badan internasional tersebut terlalu lembek terhadap Israel serta menuntut adanya tindakan atas serangan ini. Di Irak, protes menentang serangan Israel relatif berlangsung aman.

Pengunjuk rasa hanya mengibarkan bendera Palestina dan Irak sebagai tanda dukungan bagi warga Palestina. Sedangkan di ibukota Lebanon, Tripoli, para pengungsi Palestina membakar ban bekas sebagai tanda protes. Mereka bahkan sempat bentrok dengan polisi Lebanon saat berusaha mendekati Kedutaan Mesir. Mesir selama ini memang dikenal sebagai mediator perdamaian antara Palestina dan Israel.
Sementara dari Vatikan, Paus Benediktus XVI meminta penghentian pertumpahan darah di Timur Tengah.

Tak hanya itu, Paus juga mendesak Palestina dan Israel menghentikan tidak kekerasan serta mendorong dilakukannya negosiasi.
Sedangkan di Bogor, Jawa Barat, Pemerintah Indonesia mengecam serangan itu. Pemerintah Indonesia sudah mengambil inisiatif penting di Dewan Keamaan PBB. Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan indonesia harus menjadi negara kuat agar diperhitungkan di percaturan politik internasinoal.

(http://liputan6.com/)

Dokter, Pekerja IT adalah Calon Pasangan Idaman

Profesi dokterdan pekerja teknologi informasi (IT) merupakan dua buah profesi yang paling banyak diidamkan. Bahkan kebanyakan orang berharap mendapatkan pasangan yang berasal dari salah satu profesi ini. Ini merupakan hasil dari sebuah survei yang diadakan oleh Synovate. Survei tersebut melibatkan sekira 5.500 responden yang berasal dari beberapa negara berbeda seperti Brazil, Canada, China, Prancis, Malaysia, Afrika Selatan dan Amerika.

Sebaliknya, dalam hasil survei itu, profesi sebagai aktor, musisi, jurnalis dan periklanan, merupakan pekerjaan yang sangat tidak diminati dan orang-orang yang bekerja di bidang tersebut dianggap tidak dapat dipercaya. Bahkan hanya sedikit responden yang berharap mendapatkan pasangan yang berasal dari profesi ini.

Dalam survei tersebut, yang dilansir melalui Reuters, Jumat (19/12/2008), sebanyak 16 persen responden memilih profesi dokter, perawat dan semua pekerjaan yang berhubungan dengan kesehatan sebagai pekerjaan yang diidam-idamkan. Setidaknya, sebagian besar dari mereka berharap mendapatkan pasangan dari salah satu profesi dibidang ini. Raihan ini tergolong sangat tinggi dibanding angka untuk profesi lain.

Kemudian, sekira 14 persen responden mengaku mengidamkan profesi dibidang edukasi. Sedangkan 10 persen dari seluruh responden mengidamkan profesi dan para pekerja di bidang sains dan teknologi (IT).

Angka lebih besar juga didapat pekerja di berbagai profesi ini sebagai pekerja dan pekerjaan yang paling terpercaya dan menjanjikan. Sekira 86 persen responden mempercayai pekerja dibidang edukasi, 87 persen mempercayai para dokter, hasil berikutnya diikuti oleh para pekerja industri dan IT-sains.

Hanya sekira satu persen responden memilih untuk percaya para para pekerja profesional. Sedangkan pekerja industri marketing memperoleh dua persen. Lebih kecil daripada pekerja di bidang entertainer, yang memperoleh sekira tiga persen responden.

Di antara tujuh industri yang masuk daftar poling, bidang media merupakan pekerjaan yang memiliki tingkat kepercayaan paling sedikit.

Hasil survei tersebut juga menemukan bahwa entertainer, corporate excecutive dan pengacara merupakan profesi yang memiliki gaji sangat besar. Sedangkan pekerja rumahan dan bidang edukasi tergolong profesi bergaji rendah.

(http://techno.okezone.com)

Hina Trans TV via Blog, Terancam Dipenjara


JAKARTA - Seseorang dengan inisial IW dikabarkan telah digelandang ke Polda Metro Jaya atas kasus pencemaran nama baik. Parahnya, ia mencemarkan nama baik lewat bantuan blog.

Dilansir melalui blog pribadi Ndorokakung, Selasa (23/12/2008), polisi telah meringkus seorang lelaki yang diduga kuat mantan karyawan stasiun televisi itu di sebuah warnet di kota kecil, Jawa Timur pada tanggal 13 Desember kemarin.

Pelaku, yang ternyata mantan karyawan TransTV, harus menghadapi dua jeratan hukum, pencemaran nama baik dan pemalsuan identitas. Tuduhan ini harus diterimanya karena selain melakukan pencemaran nama baik lewat bantuan blog, ia pun mengirimkan email mengenai kebobrokan stasiun televisi tempat ia pernah bekerja tersebut melalui beberapa milis dengan menggunakan akun email orang lain.

Dari hasil penelusuran okezone, Selasa (14/12/2008), blog tersebut memang penuh dengan caci maki dan hinaan terhadap mantan perusahaannya, apa lagi jika bukan TransTV. Kabarnya, ia mampu menuliskan semua kebobrokan tersebut karena dirinya memiliki kedekatan dengan beberapa orang kepercayaan TransTV. Bahkan menurut salah satu sumber okezone di perusahaan yang berganti nama menjadi Transcorp tersebut, IW memang dipecat sekitar tahun 2005 lalu. Dia dituding telah melakukan penggelapan sejumlah uang, yang membuat perusahaan merugi.

Hingga saat ini belum ada yang bisa dimintai keterangan. Namun, dipanggilnya Enda Nasution oleh pihak Cybercrime Polda Metro Jaya sebagai saksi ahli, merupakan bukti kuat adanya aksi penangkapan tersebut.
(http://techno.okezone.com)


Gadis 9 Tahun Lulus Sertifikasi Microsoft


NEW DELHI - Gadis bernama M. Lavinashree dari India bisa dikatakan sebagai jenius termuda. Pasalnya, Pada usia sembilan tahun ia telah lulus ujian Microsoft Certified Professional serta memecahkan rekor sebelumnya.

Gadis belia ini dikabarkan menjadi orang paling muda yang mampu meraih Microsoft Certified Professional Exam. Keberhasilan Lavinashree sendiri mematahkan rekor sebelumnya yang dipegang Arfa Karim, seorang anak gadis Pakistan usia 10 tahun.


Oleh orangtuanya, Lavinashree dikatakan bahwa telah terbiasa memecahkan rekor. Bahkan ia memegang rekor menghafal 1.300 dongeng Tamil yang telah berusia 2.000 tahun. Dalam kesehariannya yang sederhana, gadis lugu ini akrab dengan teknik animasi, dengan menggunakan Corel Draw, Photoshop, Illustrator, serta Flash.

Meski telah berhasil meraih sertifikat bergengsi tersebut, Lavinashree tidak puas diri, dikabarkan bahwa ia sedang berusaha menyelesaikan ujian lanjutan, yaitu Microsoft Certified Systems Engineer. Demikian yang dilansir Times of India, Kamis (25/12/2008).

Saat ditanya apa cita-citanya saat dewasa nanti, gadis kecil ini dengan lugas mengatakan bahwa dirinya ingin menjadi ilmuwan yang terkenal. Bukan tidak mungkin, cita-citanya tersebut dapat terwujud, bahkan melampaui apa yang diraih oleh Bill Gates, pendiri Microsoft.
(http://okezone.com)


Microsoft Perpanjang Umur XP

Meskipun sistem operasi Windows Vista sudah hadir sejak tahun 2007, tetapi Windows XP tetap digemari banyak pengguna. Kini Microsoft Corp. kembali memperpanjang masa edar sistem operasi Windows XP.


Menurut seorang juru bicara Microsoft, seperti dikutip oleh Computerworld 22 Desember 2008, system builder (SI), dealer dan toko komputer yang merakit PC sendiri sesuai pesanan pengguna, bisa mendapatkan lisensi Windows XP Professional setidaknya sampai 30 Mei 2009. Sebelumnya, Microsoft telah mematok tanggal 31 Januari sebagai deadline terakhir untuk menjual lisensi Windows XP melalui jalur distribusi perakit sistem.

“Microsoft memberikan akomodasi melalui program inventory yang fleksibel yang memungkinkan distributor melakukan pemesanan terakhir pada 31 Januari 2009. Pengiriman produk yang dipesan itu sendiri akan berlanjut hingga 30 Mei 2009,” tulis juru bicara Microsoft tersebut di keterangan resminya.

Awal Oktober lalu, Microsoft menambahkan waktu enam bulan dalam penyediaan Windows XP untuk produsen komputer besar atau yang disebut dengan OEM, misalnya Dell, HP, dan lain-lain. Dari deadline sebelumnya di 31 Januari 2009, OEM kini bisa memesan sampai 31 Juli 2009. Jika diinginkan pembeli, para perakit komputer OEM bisa memberikan CD Windows XP sebagai pilihan downgrade dari Windows Vista.

Sebelumnya, di awal tahun ini Microsoft juga telah melonggarkan aturan terhadap Windows XP yang memungkinkan produsen notbook ekonomis dan desktop dengan spesifikasi minimalis dijual dengan Windows XP Home Edition. Maksimal hingga 30 Juni 2010.

Menurut sejumlah pengamat, Microsoft tidak berhasil membujuk pengguna Windows XP untuk beralih ke Vista. Sampai akhir November 2008, market share Windows Vista hanya sekitar 20,5 persen, sementara Windows XP masih tiga kali lipat lebih besar. Secara total, komputer bersistem operasi Windows XP yang terhubung ke Internet sampai November tersebut mencapai 66,3 persen. (vivanews.com)

Kode Lemak Babi di Kemasan Makanan

Oleh : Redaksi Swaramuslim, 16 Dec 2008 - 7:00 pm
M. Anjad Khan, Medical Research Institute United States

Salah seorang rekan saya bernama Shaikh Sahib bekerja sebagai pegawai di Badan Pengawasan Obat & Makanan (POM) di Pegal, Perancis. Tugasnya adalah mencatat semua merek barang, makanan dan obat-obatan. Produk apapun yang akan disajikan suatu perusahaan ke pasaran, bahan-bahan produk tersebut harus terlebih dahulu mendapat ijin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Prancis dan Shaikh Sahib kerja di Badan tersebut bagian QC, oleh sebab itu dia mengetahui berbagai macam bahan makanan yang dipasarkan.


Banyak dari bahan-bahan tersebut dituliskan dengan istilah ilmiah namun ada juga beberapa yang dituliskan dalam bentuk matematis seperti E-904, E-141. Awalnya, saat Shaikh Sahib menemukan bentuk matematis tersebut. Dia penasaran dan kemudian menanyakan kode matematis tersebut kepada seorang perancis yang berwenang dalam bidang itu dan orang tersebut menjawab "KERJAKAN SAJA TUGASMU, DAN JANGAN BANYAK TANYA".

Jawaban tersebut menimbulkan kecurigaan buat Shaikh Sahib dan dia Kemudian mulai mencari tahu kode matematis tersebut dalam dokumen yang ada. Ternyata apa yang dia temukan cukup mengagetkan kaum muslim di dunia. Hampir di seluruh negara barat termasuk Eropa, pilihan utama untuk Daging adalah daging babi.

Peternakan babi sangat banyak di negara-negara tersebut. Di perancis sendiri jumlah peternakan babi mencapai lebih dari 42.000. Jumlah kandungan lemak dalam tubuh babi sangat tinggi dibandingkan dengan hewan lainnya. Namun orang eropa dan amerika berusaha menghindari lemak-lemak tersebut. Kemudian yang menjadi pertanyaan sekarang; dikemanakan lemak-lemak babi tersebut ?

Jawabannya adalah: Babi-babi tersebut dipotong di rumah-rumah jagal dalam pengawasan Badan POM dan yang membuat pusing Badan tersebut adalah membuang lemak yang sudah dipisahkan dari daging babi.

Dahulu kira-kira 60 tahun yang lalu, lemak-lemak tersebut dibakar. Kemudian mereka berpikir untuk memanfaatkan lemak-lemak tersebut. Sebagai awal ujicobanya mereka membuat sabun dengan bahan lemak tersebut dan ternyata itu berhasil.

Lemak-lemak tersebut diproses secara kimiawi, dikemas sedemikian rupa Dan di! pasarkan Dalam pada itu negara-negara di eropa memberlakukan aturan Ya ng mengharuskan bahan-bahan dari setiap produk makanan, obat-obatan harus dicantumkan pada kemasan. Oleh karena itu bahan yang terbuat dari lemak babi dicantukam dengan nama Pig Fat (lemak babi) pada kemasan produk.

Mereka yang sudah tinggal di Eropa selama 40 tahun terakhir ini mengetahui Hal tersebut. Namun produk dengan bahan lemak babi tersebut dilarang masuk ke negara-negara Islam pada saat itu sehingga menimbulkan deficit perdagangan bagi negara pengekspor.

Menoleh ke masa lalu, jika anda hubungkan dengan Asia Tenggara, anda mungkin tahu tentang factor yang menimbulkan perang saudara. Pada saat itu, peluru senapan dibuat di Eropa dan diangkut ke belahan Benua melalui jalur laut. Perjalanannya memakan waktu berbulan-bulan hingga mencapai tempat tujuan sehingga bubuk mesiu yang ada di dalamnya Mengalami kerusakan karena terkena air laut.

Kemudian mereka punya ide untuk melapisi peluru tersebut dengan lemak babi. Lapisan lemak tersebut harus digigit dengan gigi terlebih d! ahulu sebelum digunakan. Saat berita mengenai pelapisan tersebut tersebar dan sampai ke telinga tentara yang kebanyakan Muslim dan beberapa Vegetarian (orang yang tdk makan daging), maka tentara-tentara tersebut menolak berperang sehingga mengakibatkan perang saudara (civil war).

Negara-negara eropa mengakui fakta tersebut dan kemudian menggantikan penulisan lemak babi dalam kemasan dengan menuliskan lemak hewan. Semua orang yang tinggal di Eropa sejak tahun 1970 - an mengetahuinya.

Saat perusahaan produsen ditanya oleh pihak berwenang dari negara Islam mengenai lemak hewan tersebut, maka jawabannya bahwa lemak tersebut adalah lemak sapi & domba, walaupun demikian lemak-lemak tesebut haram bagi muslim karena penyembelihan hewan ternak tersebut tidak mengikuti syariat islam. Oleh karena itu produk dengan label baru tersebut dilarang masuk ke negara-negara islam.

Sebagai akibatnya, perusahan-perusaha produsen menghadapi masalah keuangan yang sangat serius karena 75% penghasilan mereka diperoleh dengan menjual produknya ke Negara islam, dimana laba penjualan ke negara islam bias mencapai milliard dolar. Akhirnya mereka memutuskan untuk membuat kodifikasi bahasa yang hanya dimengerti oleh Badan POM sementara orang awam tidak mengetahuinya.

Kode tersebut diawali dengan kode E-CODES E-INGREDIENTS ini terdapat di banyak produk perusahaan multinasional termasuk pasta gigi, sejenis permen karet, cokelat, gula-gula, biscuit, makanan kaleng, buah-buahan Kalengan dan beberapa multi vitamin dan masih banyak lagi jenis produk makanan & obat-obatan lainnya.

Semenjak produk - produk tersebut di atas banyak dikonsumsi oleh negara-negara muslim, kita sebagai masyarakat muslim tidak terkecuali sedang menghadapi masalah penyakit masyarakat yakni hilangnya rasa malu, kekerasan dan seks bebas (kumpul kebo).

Oleh karenanya, saya mohon kepada semua umat islam untuk memeriksa terlebih dahulu bahan-bahan produk yang akan kita konsumsi dan mencocokannya Dengan daftar kode E-CODES berikut ini. Jika ditemukan kode-kode berikut ini dalam kemasan produk yang akan kita beli, maka hendaknya dapat dihindari karena produk dengan kode-kode tersebut di bawah ini mengandung lemak babi.

Kode-kode tersebut adalah:
E100, E110, E120, E 140, E141, E153, E210, E213, E214, E216, E234, E252,E270, E280, E325, E326, E327, E334, E335, E336, E337, E422, E430, E431, E432, E433, E434, E435, E436, E440,E470, E471, E472, E473, E474, E475,E476, E477, E478, E481, E482, E483,E491, E492, E493, E494, E495, E542,E570, E572, E631, E635, E904.

Adalah tanggung jawab kita semua sebagai umat islam untuk mengikuti syariat islam dan juga memberitahukan informasi ini kepada saudara-saurdara kita.


Gelar Konser Tapi Disuruh Beli Kondom

Oleh : Redaksi Swaramuslim, 19 Dec 2008 - 3:30 am

Konser MTV Staying Alive yang digelar di Senayan, Jakarta, pekan ini dipadati oleh sekitar 170 ribu penonton. Mereka berdesak-desakan hanya untuk menyaksikan aksi penyanyi idola mereka di atas panggung. Namun Anehnya, Mereka harus membeli kondom untuk. Penyelenggara menganjurkan Sex Bebas Terhadap anak muda ?


Bukan itu saja, para penonton yang kebanyakan remaja itu bergaya ala grup band idola mereka, seperti berpakaian The Changcuters dengan celana super ketat atau ala Steven & The Coconut Treez dengan baju reggae Bob Marley.


Para penonton yang datang dari wilayah Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang, Bekasi, dan Serang itu mengaku menyaksikan konser ini hanya sekadar having fun dalam mengisi hari libur.

Panggung yang digelar oleh MTV dan Global TV ini menghadirkan para artis dan grup band papan atas negeri. Para penghibur itu, di antaranya grup band GIGI, Letto, Kerispatih, Samsons, The Titans, The Changcuters, Steven & Coconut Treez, Afgan, Saint Loco, d'Masiv, J-Rock, dan The Rocks.

Sementara itu untuk bisa mendapatkan tiket konser ini penyelenggara menawarkan tiga alternatif bagi calon penonton, yakni membeli majalah Teens, koran Sindo, atau dua pak kondom untuk usia 18 tahun ke atas seharga Rp 10 ribu. Namun, penjualan kondom secara bebas ini diprotes oleh banyak penonton karena dinilai merupakan upaya menghalalkan seks bebas. ''Ini sih secara tidak langsung mengajari kita untuk 'bergaul bebas','' ujar seorang penonton

Namun, Head of Media Relation Global TV, Yasmine, membantah hal itu. Menurutnya, penjualan kondom sebagai tiket masuk hanyalah sebagai pelengkap atau alternatif lain.

''Membeli kondom hanya sebagai pelengkap, kami tidak mengharuskan. Tujuan kita hanya sebagai seks education, kita berusaha menyosialisasikan bahwa cara menanggulangi HIV/AIDS itu bisa menggunakan kondom. Daripada mereka kena, mending pake kondom,'' paparnya.

Banyak pihak mempromosikan agar memakai kondom sebelum melakukan hubungan seksual agar terhindar AIDS dan HIV. Yang di pertanyakan, pakai kondom sebelum melakukan hubungan seksual dengan siapa ? PSK ? Pacar ? Selingkuhan ? Jawabannya pasti di pakai mereka yang doyan Jajan diluar.

Di Surabaya, diadakan pembagian bra (BH), celana dalam dan kondom untuk untuk para PSK. Komisi Penanggulangan HIV/AIDS (KPA) Kota Palembang, membagikan kondom untuk perempuan sebanyak 1.000 sedangkan untuk laki-laki 17.000 buah kondom. Di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, 1.000 kondom dibagikan gratis.

Setiap 1 Desember di seluruh negara diperingati Hari AIDS. Termasuk di Indonesia. Macam-macam bentuk dan cara memperingatinya. Seakan tidak mau ketinggalan, hampir seluruh lapisan masyarakat, dari pekerja seks komersil (PSK), aktivis LSM, pelajar sekolah, mahasiswa, masyarakat biasa hingga pemerintahan memperingatinya.

Slogan yang sering di pakai adalah, Gunakan Kondom. Slogannya bagus tapi apa ngak akan menimbulkan persepsi lain di kalangan masyarakat luas ? seolah - olah kita melegalkan yang namanya "PERILAKU SEX BEBAS" cukup dengan catatan memakai Kondom.

Anehnya lagi disurabaya, diadakan pembagian bra (BH), celana dalam dan kondom untuk untuk para PSK. Hal senada juga dilakukan Komisi Penanggulangan HIV/AIDS (KPA) Kota Palembang, yakni membagikan kondom untuk perempuan sebanyak 1.000 sedangkan untuk laki-laki 17.000 buah kondom. Di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, yaitu membagikan 1.000 kondom gratis.

Di Jakarta tidak hanya sekedar pembagian kondom, melainkan diadakan Pekan Kondom Nasional. Yang mempuyai hajat tersebut adalah Komisi Penanggulangan AIDS (KPA). Acara tersebut juga dibarengi Konferensi Kondom dengan tema Gunakan Kondom dan Selamatkan Banyak Jiwa.

Menanggapi peringatan hari AIDS dengan pembagian kondom, Psikolog Elly Risman, sangat tidak setuju. Menurutnya, pembagian kondom itu termasuk bentuk pembodohan dan memberikan pemahaman yang salah terhadap solusi pemberantasan HIV/AIDS. Karena dengan pembagian kondom praktek free sex justru semakin bertambah subur.

Lihat saja, dengan pembagian kondom, masyarakat akan berfikir, nge-seks boleh asal pake kondom, katanya kepada hidayatullah.com. Memakai kondom itupun hanya berapa kali, selebihnya kan nggak mungkin setiap kali main kan, katanya. Menurut Elly, pembagian kondom juga tidak efektif, sebab penularanya virus AIDS lewat hubungan seks, tapi kenapa diperbolehkan.

Tidak bisa dimungkiri, berkat aksi pembagian kondom tersebut, menurutnya membentuk mindset (gaya berfikir) yang salah di otak remaja. Kini remaja menjadi lebih permisif terhadap free sex, coba lihat ungkapan mereka, �hari gene masih virgin, capek deh!�. Hal itu sangat disayangkan Risman, ketika sedang sibuk menumbuhkan awarness dampak negatif tekhnologi di dunia cyber, malah disuburkan dengan pembagian kondom.

Namun sayang, menurut Elly hal tersebut belum menjadi persoalan serius bagi pemerintah, terutama di level Depag, Diknas, Menag dan BKKBN.

Solusi yang selalu diangkat hanya di hilir; tidak di hulu, Pengasuh Konsultasi Anak dan Keluarga di Yayasan Kita dan Buah Hati ini.

Menurutnya, saat ini jarang sekali elemen yang mau berteriak lantang. Jika ada sangat sangat sedikit jumlahnya. Gaungnya pun menjadi tidak sekeras mereka pengusung kondomisasi.

Solusi yang tepat menurut Elly adalah mulai dari diri sendiri, keluarga, lingkungan (familii dan tentangga). Dan yang lebih penting, adalah peran orangtua. Jangan sampai, anaknya terjerumus ke dalam free sex. Orangtua dan keluarga harus mengajarkan anak-anak mereka untuk tidak melakukan tindakan seks bebas melalui pendidikan agama. Bukan dengan bagi-bagi kondom secara gratis.

Tips Aman Naik Taxi (he..he..he..)

(Just kidding-lah...)

Cara / Tips khususnya agar aman naik TAXI:

1. Saat menyetop, periksa jumlah roda saat anda nyetop taxi, pastikan jumlahnya 4, kalo cuma 3 berarti anda naik bajaj.

2. Periksa juga jumlah kursinya, kalau jumlahnya banyak, berarti anda naik Metromini/KPAD.

3. Sebutkan tujuan anda dengan benar untuk menghindari supir taxi membawa anda ke rumahnya

4. Jangan malu untuk bertanya karena malu bertanya sesat di jalan

5. Sama pak supir jangan terlalu galak nanti diusir, jangan pula terlalu baik nanti ditaksir.


6. Perhatikan selalu argo meter, pastikan tulisannya 'argometer',jangan sampe tulisannya argo bromo atau argo gede (karena kesalahan ini amat fatal & membuat anda makin jauh dr tujuan).

7. Yakinkan diri Anda bahwa Anda sudah duduk didalam taxi itu sebelum taxinya jalan, karena kalau tidak, jangan2 Anda masih duduk dihalte bus, & belum terbawa oleh taxi itu.

8. Jangan lompat ke luar taxi selagi taxi itu berlari kencang. Itu akan sangat membahayakan orang lain.

9. Jangan pernah tertidur di dalam perjalanan dengan taxi, untuk menghindari supir taxi menagih tarif taxi plus tarif sewa kamar.

10. Kalau Anda laki2 dan supir taxinya bertanya siapa nama Anda, jangan pernah mengaku bahwa nama Anda Santi, karena anda pasti bohong. Apalagi kalau Anda perempuan, jangan mengaku bernama Joko, karena Anda pasti berbohong juga.

11. Jangan naik taxi yang ada tulisannya "Tarif Lama". Anda bisa ditagih terus-menerus dalam setahun atau dua tahun ke depan sehabis naik taxi itu.

Neoliberalisasi Pendidikan Indonesia


”Lunturnya rasa nasionalisme itu antara lain disebabkan lahirnya perdagangan bebas yang merontokkan batas-batas negara serta kemajuan teknologi informasi yang tidak mengenal batas-batas waktu dan tempat”

H.A.R. Tilaar (2005)

Menurut WTO, lingkup pendidikan mencakup: (1) pendidikan dasar, (2) pendidikan menengah, (3) pendidikan tinggi, (4) pendidikan orang dewasa, dan (5) pendidikan lainnya. WTO pun telah menyediakan empat mode penyediaan jasa pendidikan, yaitu: (1) Cross-border supply, institusi pendidikan tinggi luar negeri menawarkan kuliah-kuliah melalui internet seperti on-line degree program, distance learning, dan tele course. (2) Consumption abroad, penyediaan jasa pendidikan tinggi yang paling dominan, yaitu pengiriman mahasiswa ke luar negeri. (3) Commercial presence, lembaga pendidikan luar negeri hadir secara fisik di Indonesia dengan membentuk partnership, subsidiary, twinning arrangement dengan lembaga pendidikan tinggi dalam negeri. (4) Presence of natural persons, yaitu dosen atau pengajar asing mengajar pada lembaga pendidikan lokal. Dari beberapa mode layanan pendidikan tersebut, maka sudah beberapa lama Indonesia menerapkannya, hanya saja belum diatur legalitas hukumnya.

Neoliberalisme RUU BHP

Setelah menandatangani GATS, maka pemerintah kemudian mengeluarkan Peraturan Presiden RI (Perpres) No. 76 tahun 2007 dan Perpres 77 Tahun 2007 yang menyatakan bahwa pendidikan termasuk sektor yang terbuka bagi penanaman modal asing, maksimal sampai dengan 49 persen di “bidang usaha” pendidikan dasar, menengah, tinggi, dan nonformal. Oleh karena itu, sebelum lahir UU Sisdiknas tahun 2003, menjelang tahun 2000 hingga sekarang perguruan tinggi pun sudah melakukan transformasi dari institusi yang tadinya bergantung pada pemerintah menuju badan hukum yang mandiri lepas dari birokrasi pemerintah. Otonomi tersebut diwujudkan dengan dibentuknya badan hukum perguruan tinggi di Indonesia dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah (PP) No. 61 tahun 1999 dan disusul dengan PP No. 155/2000 yang menjadikan empat perguruan tinggi, yaitu Universitas Indonesia (UI), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Institut Teknologi Bandung (ITB) menjadi Badan Hukum Milik Negara (BHMN), jejak tersebut kemudian diikuti oleh USU dan UPI.

Setelah itu pemerintah kemudian menginisiasi RUU BHP karena telah terikat oleh amanat UU No. 20/2003 pasal 53 ayat (4). RUU inilah yang dipandang sebagai jalan pembuka kapitalisme pendidikan, menempatkan pendidikan subordinat dari sistem ekonomi neoliberalisme, dan menjadikannya sekadar komoditas dagang. Hal ini karena dalam draft awal RUU BHP juga menyinggung tentang modal asing dalam bidang pendidikan sampai 49 persen. WTO dengan GATS-nya memang tidak secara eksplisit menyatakan penarikan tanggungjawab pemerintah atas dunia pendidikan, namun pola dan strategi implementasi, juga globalisasi dan ideologi neoliberalisme yang berada di baliknya meniscayakan ditariknya peran negara dalam memenuhi tanggungjawabnya atas dunia pendidikan.

Banyak pihak mengkhawatirkan keberadaan lembaga pendidikan dalam negeri yang masih kembang kempis jika mesti berkompetisi dengan lembaga pendidikan asing di Indonesia. Di sisi lain ketika asing boleh menanamkan modalnya sampai 49 persen, dikhawatirkan lembaga pendidikan tersebut akan banyak disetir oleh asing, baik orientasi belajar, pemahaman keilmuan, sampai pada budaya dan filosofi pendidikannya. Walaupun pada draft RUU BHP versi April 2008 pasal 12 telah dihapuskan, namun kontroversi tetap berlanjut ketika ketentuan pendirian lembaga pendidikan asing dan kepemilikan modal tersebut masuk dalam RPP pengelolaan dan pelayanan pendidikan yang dikeluarkan pada Juni 2008. Di situ ditegaskan bahwa pihak asing boleh investasi di lembaga pendidikan sebanyak 49 persen.

Menangapi hal itu Mendiknas Bambang Sudibyo menyatakan kepada anggota DPR mengenai Perpres No. 77/2007 tentang Daftar Bidang Usaha Terbuka dan Tertutup dalam rapat kerja Komisi X, bahwa penanaman modal asing di bidang pendidikan akan dilakukan terbatas pada lima kota besar, yaitu Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Medan. Selain itu, saat ini hanya berlaku pada bidang pendidikan politeknik dan pendidikan luar sekolah seperti kursus. Dinyatakan juga bahwa dasar hukum adanya penanaman modal asing di bidang pendidikan tidak hanya berdasarkan pada Perpres saja, tetapi juga adanya tawaran dari Departemen Perdagangan mengenai kesepakatan pemerintah Indonesia dalam perundangan WTO di Jenewa, Swiss, pada 2002.

Dalam tawaran itu, pendidikan menjadi bagian yang ditawarkan dalam arus globalisasi, namun Depdiknas meminta tidak dibuka secara liberal, tetap harus ada persyaratan yang mesti dipenuhi jika modal asing masuk ke Indonesia di bidang pendidikan. Prihatin dengan kebijakan tersebut, Mantan Rektor UGM, Sofian Effendi menyatakan, dengan terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) No 77/2007 maka dunia pendidikan di Indonesia akan menjadi ladang bisnis luar biasa bagi pemodal asing, karena dalam PP tersebut dunia pendidikan dimasukkan sebagai bidang usaha terbuka yang menjadi pintu masuk kekuatan asing di dunia pendidikan (Media Indonesia, 18/9/07).

Adanya modal asing pada institusi pendidikan menjadikan adanya intervensi sang pemilik modal atas institusi tersebut. Lagipula investasi sebagai sebuah termilogi ekonomi memang bernalar materialistik, bukan nalar intelektual, karena sudah pasti orang yang investasi tidak lain tujuannya kecuali ingin mendapatkan untung, baik materiil maupun dalam bentuk lain, ini sudah lazim dalam konsepsi ekonomi. Oleh karena itu, ruh dinamika dan berjalannya agenda program institusi akan selalu berorientasi pada mencari untung. Selain keuntungan finansial yang sudah pasti dituju oleh pihak investor, tidak menutup kemungkinan adanya keuntungan lain yang dituju, dan nalar materialis biasanya akan melakukan berbagai cara untuk mencapai tujuannya itu.

Dengan neoliberalisasi yang mendasarinya maka patut dicurigai bahwa salah satu intervensi yang akan dilakukan adalah dalam rangka menanamkan ideologi neoliberal tersebut pada peserta didik, baik melalui konstruk ilmu pengetahuan maupun kultur yang dibangun di sekolah atau perguruan tinggi tersebut. Sekarang saja dalam perguruan tinggi yang telah menjadi BHMN glamor kehidupan dari kultur modernitas sudah terasa dengan nalar mencari keuntungan ekonomi yang sangat besar, hal yang sama juga terjadi di PTS-PTS favorit. lebih rawan lagi adalah pada fakultas atau jurusan yang telah menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi di luar negeri dalam bentuk dual degree.

Lepas Tanggungjawab Pemerintah

Pemerintah mengaburkan tanggungjawabnya atas pendanaan pendidikan pada RUU BHP versi Juni 2008, bab VI tentang pendanaan pada pasal 33 ayat (2) dengan menyatakan bahwa pendidikan formal yang diselenggarakan badan hukum pendidikan menjadi tanggungjawab bersama Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan (pada RUU BHP versi 24 Januari 2008 terdapat pada pasal 32 ayat [2]). Di sini kata-kata ‘tanggungjawab bersama’ selama ini menjadi dalih pemerintah untuk tidak memenuhi pendanaan pendidikan.

Pada draft usulan RUU BHP versi Juni 2008 pasal 34 ayat (1) dinyatakan, bahwa Pemerintah dan pemerintah daerah hanya menanggung biaya pendidikan dasar berdasarkan standar minimal saja, ayat (2) menyatakan pemerintah daerah dan masyarakat ‘dapat’ memberikan bantuan sumberdaya pendidikan pada badan hukum pendidikan. Sementara untuk pendidikan menengah dan tinggi Pemerintah dan pemerintah daerah hanya menanggung ‘sekurang-kurangnya’ 2/3 biaya pendidikan untuk biaya operasional, investasi, beasiswa, dan bantuan biaya pendidikan bagi peserta didik berdasarkan ‘standar pelayanan minimal’ (pasal 34 ayat [3] & [4]).

Dengan demikian acuannya sekadar standar minimal saja dan obsesi untuk wajib belajar 12 tahun yang sempat dilontarkan pemerintah tak lagi menjadi pertimbangan, dan jelas dengan demikian minim komitmen pemerintah pada upaya meningkatkan pendidikan untuk menciptakan kader bangsa yang berkualitas. Banyak obsesi pemerintah yang dipaksakan pada pendidikan menengah dan tinggi dengan sekolah berstandar internasional dan world class university akan kian menekan masing-masing lembaga pendidikan menengah dan tinggi dengan minimnya alokasi dana untuk mereka. Pun dalam klausul tersebut badan hukum yang dimaksud tersebut adalah BHPP yang didirikan pemerintah pusat dan BHPPD yang didirikan pemerintah daerah. Agaknya pihak swasta tidak mendapat perhatian di sini.

Pengaburan kewajiban juga terdapat pada draft RUU BHP versi Juni 2008 pasal 34 ayat (5) yang menyatakan bahwa peserta didik ‘dapat’ ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan kemampuannya, orangtua, atau pihak yang bertanggungjawab membiayai. Tanggungjawab tersebut sebanyak-banyaknya adalah 1/3 dari seluruh biaya operasional (pasal 34 ayat [6]). Sebelumnya, pada pasal 33 ayat (3) sudah dinyatakan pula bahwa pungutan oleh badan hukum pendidikan kepada peserta didik atau orangtua/wali dilakukan dengan subsidi silang, dengan demikian sudah terlebih dahulu ‘pungutan’ disahkan oleh RUU BHP ini.

Pada pasal 38 ayat (1) tentang alokasi dana 20 persen untuk beasiswa atau bantuan biaya pendidikan dirasa akan membebani BHP bersangkutan, hingga kebijakan ini akan memaksa mereka untuk terus mencari dana besar-besaran dalam memenuhi pendanaan operasional dan pemberian beasiswa. Sementara pada pasal 38 ayat (2) yang menyatakan bahwa beasiswa tersebut ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah belum disepakati oleh pemerintah. Dalam pasal itu pun belum jelas antara BHPP dan BHPM. Mestinya dalam draft tersebut terdapat ketegasan dan kejelasan peran dan fungsi pemerintah, dan pemerintah betul-betul bertanggungjawab atas dunia pendidikan. Dengan demikian terlihat betapa jelas bahwa pemerintah justru membebankan kewajiban memberi beasiswa pada badan hukum pendidikan.

Oleh karena itu, untuk pemenuhan pendanaan, badan hukum pendidikan dibolehkan mendirikan badan usaha berbadan hukum (pada pasal 35 draft RUU BHP versi Juni 2008), sebelumnya pada RUU BHP versi 24 Januari 2008 pasal 37 badan hukum tersebut jelas disebut perseroan terbatas, sementara dalam draft terakhir ini justru masih ‘tanda tanya’. Kenyataannya di UI, PT Makara yang telah menjalankan fungsi tersebut (karena UI telah menjadi BHMN) selama delapan tahun tidak pernah untung, namun justru merugi terus, dan ironisnya tidak ada transparansi berkaitan dengan berbagai pemasukan dana dari luar sampai pengalokasian dan realisasi kontribusinya bagi kampus.

Selain itu Timus dalam draft terbaru versi Juni 2008 pasal 34A (pasal 39 versi Pemerintah) mengusulkan bahwa badan hukum dapat melakukan investasi dalam bentuk portofolio, padahal investasi ini pasti berasal dari anggaran badan hukum pendidikan, ini tentu akan mengganggu jalannya operasional badan hukum pendidikan. Orientasinya menjadi sangat berbau mencari keuntungan sekali dengan adanya badan usaha dan investasi. Mestinya terdapat ketentuan tentang batasan-batasan etika intelektual yang orientasi pada intelektualisme, atau keberpihakan pada pencarian kebenaran –kata Bung Hatta, hingga tidak akan terjebak pada bisnis kepakaran, atau bahkan pelacuran intelektual. Hal ini mungkin sulit dilakukan karena paradigma RUU BHP ini sepenuhnya berorientasi ekonomi, maka semuanya akan .

Sampai pada draft terakhir RUU BHP versi hasil Timus 20, 22—23 Juni 2008, tidak banyak terdapat perubahan substansial, hanya penambahan dan pengurangan di sana-sini, ironisnya sekadar dalam hal redaksional saja. Sampai draft versi Juni 2008 tersebut, pemerintah belum menyepakati tentang tanggungjawab persentase pendanaan yang mesti ditanggungnya. Di samping itu, masih terdapat banyak inkonsistensi penggunaan istilah ‘penyelenggara’ dan ‘pengelola’ yang dipermasalahkan oleh banyak PTS. Yang tak kalah mengerikan adalah hilangnya istilah ‘guru’, ‘sekolah’, ‘siswa’ atau ‘murid’, berganti dengan istilah ‘pendidik’, ‘tenaga didik’, ‘satuan pendidikan’, dan ‘peserta didik’. Padahal dalam istilah-istilah tersebut terkandung filosofi yang lebih luas dan dalam. Misalnya adalah konsepsi ‘guru’ yang memiliki wibawa, panggilan hati, keluasan dan kedalaman ilmu serta pengabdian, tentu lebih luas ketimbang istilah pendidik yang sekadar berdimensi teknik dan profesi.

Darwin SN (Suara Pembaruan, 7/6/08) menyatakan, bahwa proses liberalisasi pada sektor pendidikan di Indonesia sama seperti pada liberalisasi sektor migas, yakni mengharuskan pemerintah melepaskan diri dari tanggungjawab sektor pendidikan. Untuk memuluskan liberalisasi migas, seluruh rakyat Indonesia “menikmati” kenaikan harga BBM dengan legalisasi UU Migas. Begitu juga bidang pendidikan dengan RUU BHP nantinya. PP No. 60/1999 tentang perubahan administrasi institusi perguruan tinggi dan PP No. 61/1999 tentang penetapan perguruan tinggi sebagai BHMN, bagi Darwin merupakan tindak lanjut pertemuan Unesco di Paris. Sejak tahun 1980-an, negara-negara maju mendapatkan income besar dari sektor jasa. Ender & Fulton (2002: 104-105) menyebutkan tiga negara yang mendapatkan keuntungan paling besar dari liberalisasi adalah Amerika Serikat, Inggris, dan Australia. Pada 2000, ekspor jasa pendidikan Amerika mencapai USD 14 miliar atau Rp. 126 triliun. Di Inggris, sumbangan pendapatan dari ekspor jasa pendidikan mencapai 4 persen dari penerimaan sektor jasa negara tersebut.

Menurut Millea (1998), sebuah publikasi rahasia berjudul Intelligent Export mengungkapkan, bahwa pada tahun 1993 sektor jasa telah mengumbang 20 persen dari PDB Australia, menyerap 80 persen tenaga kerja dan merupakan 20 persen dari ekspor total Australia. Sebuah survei pada 1993 menunjukkan, industri jasa yang paling menonjol orientasi ekspornya adalah jasa komputasi, pendidikan, dan pelatihan. Ekspor jasa pendidikan dan pelatihan tersebut telah menghasilkan 1,2 miliar dolar Australia. Fakta tersebut dapat menjelaskan mengapa ketiga negara tersebut amat getol menuntut liberalisasi sektor jasa pendidikan melalui WTO. Lebih kurang sampai sekarang enam negara telah meminta Indonesia membuka sektor jasa pendidikan, yakni Australia, Amerika Serikat, Jepang, Cina, Korea, dan Selandia Baru.

* Edi Subkhan, penulis, tinggal di Jakarta.

Jack Ellis, Walikota AS Masuk Islam

Ketika Jack Ellis menyatakan masuk Islam pada bulan Desember 2007, pemberitaannya menghiasi berbagai media massa AS dan sejumlah media massa internasional. Tak heran jika keputusannya masuk Islam menjadi buah bibir, karena pada saat itu Ellis masih menjabat sebagai walikota Macon, negara bagian Georgia, AS.

Ellis yang semula menganut agama Kristen, hijrah menjadi seorang Muslim setelah bertahun-tahun mempelajari al-Quran. Ia mengucapkan dua kalimat syahadat dalam sebuah upacara kecil di Senegal, Afrika Barat. Setelah masuk Islam, Ellis mengurus status hukum perubahan namanya dari Jack Ellis menjadi Hakim Mansour Ellis. Ia tetap menggunakan nama keluarganya atas permintaan kedua puterinya.


Ellis pertama kali terpilih sebagai walikota Macon pada 14 Desemberr 1999 sampai tahun 2003. Ia kemudian terpilih kembali menjadi walikota Macon dan menjabat sampai bulan Desember tahun 2007. Ellis adalah warga kulit hitam pertama yang terpilih sebagai walikota Macon sepanjang 176 tahun sejarah kota itu.

"Saya kembali ke akar saya setelah bertahun-tahun melakukan perenungan," kata Ellis saat ditanya mengapa ia memilih pindah ke agama Islam.

Ia melanjutkan, "Mengapa seseorang menganut Kristen? Anda melakukannya karena Anda merasa melakukan hal yang benar ... Buat saya, hal itu bukan persoalan besar. Tapi orang banyak ingin tahu apa yang Anda yakini."

Ellis mengatakan, ia mempelajari al-Quran selama bertahun-tahun dan ia merasa menemukan tujuan hidupnya dalam Islam saat ia berkunjung ke Senegal, Afrika Barat. Menurut Ellis, nenek-nenek moyangnya sudah memeluk agama Islam sebelum mereka dibawa ke Amerika Utara sebagai budak.

Setelah menjadi seorang Muslim, ayah dari lima anak itu mulai membiasakan diri untuk menunaikan salat lima waktu dan secara rutin berkunjung ke Islamic Center di Bloomfield Road. Ellis mengaku bangga dengan kebebasan beragama di AS.

"Kami meyakini Rasulullah Muhammad saw sebagai Nabi terakhir, seperti kami meyakini Musa sebagai seorang Nabi," ujar Ellis.

Hakim Mansour Ellis lahir tanggal 6 Januari 1946 di Macon. Ia mengantongi gelar sarjana di bidang seni dari St. Leo College di Florida. Ellis pernah bertugas di dinas kemiliteran AS selama dua tahun dan ikut dikirim ke Perang Vietnam dalam Divisi ke-101 Angkatan Udara AS dengan pangkat Sersan. Atas jasa-jasanya di kemiliteran, Ellis mendapatkan sejumlah penghargaan antara lain tiga penghargaan Bronze Star dan penghargaan Purple Heart.

Ellis mengaku merasa jiwanya merasa tentram dan damai setelah masuk Islam. Ellis juga merasa tidak perlu menyembunyikan keislamannya dari publik yang telah memilihnya sebagai walikota Macon, walaupun keputusan memeluk Islam adalah keputusan yang sangat pribadi sifatnya,

"Ini adalah keputusan yang sangat personal, tapi saya juga memahami bahwa saya seorang publik figur. Sebagai walikota, saya pikir masyarakat berhak tahu apa yang saya yakin, dan sebagai orang yang beriman dan iman yang yakini sekarang adalan Islam," jelas Ellis.

Selama menjabat sebagai walikota Macon, Ellis dikenal sebagai sosok yang memberikan kontribusi besar bagi kemajuan kota itu. Ia menggunakan bantuan dari negara bagian dan Federal untuk membantu latihan kerja bagi anak-anak muda, membuat program pengarahan, penyuluhan, program usai sekolah dan program untuk mengurangi jumlah kriminalitas di kota itu.

"Saya tetap berbagi dengan keluarga besar saya, komunitas Macon yang mendukung saya ketika saya masih menjadi seorang Kristiani dan masih mempercayai saya hingga kini. Saya masih orang yang sama meski saya mengganti nama saya," tukas Ellis.

Senandung Aktivis Dakwah

Bangun pagi dini hari
Buru buru sampai lupa mandi
Ingat janji mau ketemu Murobi
Dengan semangat tinggi (ALLAHU AKBAR !!)
Juga bawa data diri

Dandanan rapi aromanya serba wangi
Sisiran gaya sepuluh jari
Menata hati biar tidak tampak grogi
Terima tantangan dengan PeDe tinggi

Terkejutnya tiada tara
Saat murobi memberi data
Sekuntum bunganya serba mempesona
Hafalan Al-Qur'annya sungguh luar biasa

Visi jihadnya menuai indah sastra
misi da'wahnya setara dengan S3

Sedangkan diri cuman pemateri
LDK atau Sekolah pagi
Paling banternya hanya jadi mc
Juz amma nya pun bolong sana sini

Susahnya mengukur potensi didalam hati
Jujur mana tahan hidup sendiri
Mudahkanlah segala pintu rizqi
Dengan maisyah dan aisyah
Percayalah hidup jadi serba indah