Open Minded & Respect

Ada sebuah koin Rp100,- di dalam kantong kemeja saya. Lalu koin itu saya ambil, dibagian atasnya saya melihat gambar lambang negara Indonesia, burung garuda. Kemudian koin itu saya lempar keatas dan jatuh kembali ke telapak tangan saya (kayak wasit sepakbola aja,hehehe...). Ternyata yg saya lihat sekarang adalah burung kakaktua dan angka 100. Berbeda tetapi tetap satu (bukan ngebahas semboyan negara kita lho ya). Ya walaupun berbeda tetapi itu tetaplah koin Rp100,- bukan?

Itulah sedikit pengantar tentang judul note yg saya tulis ini. Terkadang kita sering melihat suatu hal (contoh : masalah, seseorang, pekerjaan, dll) hanya dari satu sisi. Padahal kita bisa melihatnya dari sisi yang berbeda. Yang tentunya bisa berbeda pula apa yang kita lihat itu (seperti kasus koin diatas). Open minded merupakan salah satu kunci kesuksesan seseorang dalam mengarungi samudera kehidupan ini. Bagaimana seseorang mau membuka diri, menerima perbedaan, baik dalam segi pemikiran maupun yg lainnya adalah pilar - pilar keberhasilan. Orang yg open minded selalu mengeksplorasi kehidupan ini untuk mencari hal - hal baru (kayak Chevron yg selalu mencari lahan - lahan minyak baru,hehehe) dan ia suka dan siap untuk menerima masukan dari siapapun. Open minded berarti anti sifat tertutup. Dengan open minded, sebenarnya kita bisa memperbaiki kekurangan - kekurangan dalam diri kita. Karena kita siap menerima kritikan konstruktif dan saran. Ingat! kritikan konstruktiflah yang harus anda dengarkan dan terima!

Nah salah satu diferensial (ehm FMIPA... ^_^) dari open minded ini adalah respect. Kasusnya seperti ini, anda adalah seorang kepala bagian di suatu perusahaan IT (ehm tek.informatika... ^_~). Ketika anda berhadapan dengan presdir perusahaan anda, anda pasti akan mendengarkan dan fokus dari setiap kata - kata yang keluar dari mulut presdir anda. Karena anda menganggap, apa yang dikatakan itu penting, seperti wangsit mungkin (hehehe...). Setelah berbicara dengan presdir anda, anda meninggalkan ruang presdir dan kemabli ke ruang kerja anda. Beberapa menit kemudian, seorang OB masuk untuk mengantarkan kopi (krn waktunya coffe break) dan sebuah pesan lisan. Namun anda tidak fokus kepada pesan yang disampaikan OB tersebut krn anda mendengarkan sambil menikmati secangkir kopi (capuccino pula... lezatnya...). Padahal pesan yang disampaikan OB itu adalah pesan dari presdir anda! Bagaimana selanjutnya? anda bisa tebak sendiri :)

Oke mengapa hal itu terjadi? Karena tidak adanya respect dalam diri anda. Anda memilih - milih siapa yang anda dengarkan. Anda melihat strata sosial dulu sebelum menjadi pendengar yg baik. Betapa respect memliki arti penting dalam kehidupan anda. Respect tidak harus anda tujukan kesatu atau dua orang saja tetapi harus kepada semua orang!!! Open minded tanpa respect hanya seperti ruangan kosong belaka. Mungkin kita sudah sering mendengar kalimat berikut ini "Jika anda ingin dihargai orang lain, maka hargailah orang lain terlebih dahulu". Saya yakin kita semua setuju dan sepakat dengan statement itu. Tapi bagaimana bila kasusnya seperti presdir dan OB diatas?? bisakah anda menghargai kedua orang itu secara seimbang? So open minded-lah mulai saat ini dan respect-lah kepada siapa pun...

Quote :

"Pemikiran yg terbuka untuk menggali hal baru justru akan membawa seseorang ke berbagai penemuan yang tidak sengaja, tetapi berguna" (David A Vise)

"Anda akan dapat mencapai hasil yanng terbaik jika anda menaruh keyakinan dan kepedulian tinggi kepada langganan anda. mereka tidak peduli apa yg anda katakan tetapi mereka menginginkan anda peduli pada mereka" (Brian Billdt)


0 comments: