Showing posts with label hikmah. Show all posts
Showing posts with label hikmah. Show all posts

Yuk Kita Berdagang!

Bener - bener kebeneran. Ya mungkin itu kalimat yang bisa menggambarkan situasi saat itu. Emang situasi apa? Oke akan saya ceritakan. Dulu sekitar tahun 2008, saya pernah bikin usaha distro kecil - kecilan. Modal awalnya sekitar tiga juta ketika itu. Gambar desain sendiri lalu dibawa ke konveksi punya temen. Setelah selesai dicetak beberapa lusin, saya pun memasarkannya. Lewat mulut ke mulut (bukan kissing lho ya), door to door ke kosan - kosan, dan melalui internet. Apa yang terjadi setelah 3 bulan? Bangkrut. Saya suntik mati usaha ini. Lalu terbersit dalam benak saya, "Ternyata dagang itu susah". Tapi saya tidak patah semangat dan putus asa. Saya jadikan ini pengalaman berharga untuk saya. Akhirnya pertengahan 2009 saya kembali terjun ke dunia bisnis. Kali ini saya banting stir, bisnis jual beli hewan. Dan tau kah anda apa hewan yang saya perdagangkan ini? Hamster. Hewan sejenis tikus (tapi lucu lho) itu jadi mata pencaharian saya. Sebenernya memelihara hamster ini hanya saya jadikan hobi diawal tahun 2009. Berawal dari dua pasang hamster, tetapi kemudian populasi hamster saya meledak! Rempong juga ternyata kalo sudah banyak seperti ini. Harus saya apakan hamster sebanyak ini? Hingga suatu ketika saya mengakses internet dan menemukan bisnis jual beli hamster!

Wow ide bagus! Lebih baik saya bisniskan saja hamster - hamster ini. Akhirnya dengan menyebut nama Allah, saya bikin deh usaha jualan hamster. Lagi - lagi internet jadi pasar utama saya untuk berdagang. Saya pasang lapak di Kaskus, FB, dan lain - lain. Ternyata bisnis ini lebih menguntungkan daripada bisnis pertama saya, hahaha. Bahkan sangat menguntungkan pada saat itu. Bahkan dari bisnis saya ini, saya bisa meraup keuntungan besar dan keuntungan tersebut saya belikan Play Station, hehehe. Hingga suatu ketika harga hamster di pasaran rusak, entahlah apa penyebabnya. Yang tadinya saya bisa menjual salah satu jenis hamster sebesar 15 ribu, tiba- tiba harganya turun hanya jadi lima ribu per ekor. Oh tidak... haruskah saya suntik mati hamster - hamster ini? Eh maksudnya saya suntik mati lagi bisnis saya untuk kedua kalinya? Dan keputusan berat itu pun saya ambil. Mengingat cost memelihara hamster tidak sebanding dengan keuntungan yang saya dapatkan. Ya sudahlah berakhir sudah cerita indah saya bersama hamster. Love you all...

Masih di tahun yang sama 2009, saya tiba - tiba menggandrungi kembali olahraga yang sudah lama saya tinggalkan semenjak SMP, yaitu bulutangkis. Hingga saat ini saya masih main rutin bulutangkis minimal seminggu sekali. Berarti sudah dua tahun saya bergelut di dunia bulutangkis. Menghasilkan juga sih, dari olahraga ini saya beberapa kali mendapatkan duit. Yaitu menjadi juara di beberapa turnamen (skala kampus). Lalu saya berpikir, apakah bisa saya jadikan bisnis olahraga ini? Yes, I can! Apa itu? Jual beli peralatan dan perlengkapan bulutangkis. Ya akhirnya saya mendirikan usaha ini. Kembali saya mulai dengan menyebut nama Allah dan modal yang lebih besar dari usaha pertama saya (distro, red) tanggal 12 Desember 2011 saya launching Balikpapan Sport. Kenapa namanya Balikpapan Sport? Ya karena saya lahir di Balikpapan.Tapi kan sekarang ente di Bandung de? Iya sih, tapi gak apa - apalah. 

Seminggu berjalan, Balikpapan Sport cukup menghasilkan. Beberapa produk, seperti sepatu, kaos, celana, raket, tas, dan lainnya yang ada hubungannya dengan bulutangkis laku terjual. Oh iya saya hanya menjual satu merek, yaitu FLYPOWER. Kenapa? Karena Flypower membawa identitas nasional, yaitu batik. Ada raket bermotif batik, sepatu bermotif batik, kaos, hingga celana. Selain itu Flypower ini juga milik salah satu legenda bulutangkis Indonesia, Haryanto Arbi. Hingga pada tanggal 21 Desember 2011 saya putuskan Balikpapan Sport bertransformasi menjadi Romeo Sporrt. Lho kenapa? Iya nih, banyak yang protes. Tokonya di Bandung tapi namanya Balikpapan Sport, seharusnya Bandung Sport. Ya ampun, emangnya ada pihak yang dirugikan ya kalo saya pake nama Balikpapan Sport? Ya udahlah, karena saya bukan tipe orang yang suka konfontrasi, saya ubah aja deh namanya. Dan alhamdulillah hingga kini Romeo Sport semakin eksis.

Nah bagi para pembaca yang ingin membeli peralatan dan perlengkapan bulutangkis ; mulai dari sepatu, raket, celana, kaos, kaos kaki, tas, dan lain - lain silahkan kunjungi toko online saya di http://romeosport.blogspot.com/ ya. Saya tunggu orderannya :)

Karena Ada Hitam Maka Ada Putih


"Apakah manusia mengira bahwa mereka dibiarkan mengatakan : “Kami telah beriman” sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka dan benar- benar Allah mangetahui orang-orang yang benar dan mengetahui pula orang- orang yang dusta." (QS Al Ankabut 29 : 2-3)

Apa yang terbayang dalam pikiran anda ketika mendengar kata musibah atau cobaan? Mungkin mayoritas akan menjawab pedih, suram, kesal, emosi tinggi, gelap, dan lainnya.  Pada dasarnya memang tidak ada satu pun manusia di muka bumi ini yang ingin ditimpakan musibah. Pengennya selalu dapat anugerah, harta banyak, suami cakep, istri cantik, rumah mewah, mobil automatic. Pengennya selalu yang manis, jangan asem apalagi pahit. Pengennya berhasil, jangan gagal apalagi buntu. Tapi.. Jangan harap 'pengen-pengen' yang saya tulis tadi selalu terwujud dalam hidup kita. Because life is never flat bro and sis...
“(Allah Subhanahu Wa Ta’ala) Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalannya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (QS. Al-Mulk: 2)

Kita tidak akan pernah tau dibalik sisi gambar burung garuda pada uang logam seratus rupiah ada gambar burung kakaktua raja jika kita tidak melihat sisi lainnya. Handphone jika kita lihat dari bagian depannya hanya ada layar dan keypad. Kita tidak tau apakah handphone tersebut mempunyai kamera atau tidak. Tapi kita akan tau jika kita melihat bagian belakang handphone tersebut. Sama seperti ketika kita mendapatkan musibah atau cobaan. Pernahkah kita melihat musibah dari perspektif yang lain? Kebanyakan dari kita hanya melihat musibah dari satu sisi, yaitu sisi negatif!

“Sesungguhnya besarnya pahala sebanding dengan besarnya cobaan (musibah), dan sesungguhnya apabila Allah Subhanahu Wa Ta’ala mencintai suatu kaum, maka Dia akan memberikan cobaan kepada mereka, maka barangsiapa ridha, maka baginya keridhaan dari (Allah Subhanahu Wa Ta’ala) dan barangsiapa yang benci, maka baginya kebencian dari (Allah Subhanahu Wa Ta’ala).” (HR. at-Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Allah memberikan apapun kepada kita ya suka - suka Allah. Kita tidak bisa protes, kita tidak bisa menghindar. Yang hanya bisa kita lakukan adalah menghadapi dan menjalaninya. Pernahkah kita berpikir sejenak, merenungkan dari apapun yang telah diberikan Allah kepada kita? Baik itu anugerah, rezeki, maupun musibah. Ternyata semuanya seperti uang logam yang memiliki dua sisi atau seperti handphone, ada bagian depan, ada bagian belakang. Oke kita akan berfokus bagaimana kita menyikapi suatu musibah atau cobaan.

"Jika mereka ditimpa musibah, mereka berkata sesungguhnya kami ini milik Allah dan akan kembali kepada-Nya" (QS Al Baqoroh : 165)

Musibah akan menguatkan diri kita. Tanamkan kata - kata tersebut dalam diri kita masing - masing. Inilah perspektif yang jarang kita lihat ketika mendapatkan musibah.  Mengapa? Ketahuilah bahwa tidak ada musibah yang Allah timpakan kepada hamba - Nya, melainkan Allah telah menakar kadar musibah tersebut sesuai dengan kadar kemampuan hamba - Nya. Anggaplah setiap musibah itu sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit di diri kita. Penyakit sombong karena harta berlimpah, diberikanlah obatnya harta tersebut dicuri maling.

“Tidaklah seorang mukmin tertimpa penyakit, cobaan, kesusahan, kecemasan, dan kesedihan, bahkan sampai duri yang menusuknya, melainkan dengannya Allah Subhanahu Wa Ta’ala menghapuskan dosa-dosanya.” (Muttafaq ‘Alaih)

Ditimpa musibah juga merupakan cara lain dari Allah mengungkapkan rasa sayang kepada hamba - Nya. Ada kesalahan atau dosa yang hanya bisa diampuni dengan cara "ditebus" musibah. Bersyukurlah... Dengan begitu terhapuslah dosa kita. Coba kalau tidak ditimpakan musibah? Tidak akan hilang - hilang dosa itu, bahkan cenderung bertambah. Jadi marilah kita melihat segala sesuatu dari berbagai cara pandang. Stop melihat dari sisi negatif, alihkan ke sisi positif. Yakinlah hanya dengan musibah kita akan menjadi kuat dan menambah kapasitas kesabaran dalam diri kita. Jika kita bisa menghadapi dan melaluinya, hanya ridho Allah - lah yang akan kita petik. Dan sebagai penutup, inilah janji Allah... Inilah perkataan Allah... Yang pasti, tidak dusta dan benar adanya. Sebuah ayat motivasi untuk diri kita...

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya”. (QS : Al Baqoroh 2 : 286)

Kalau Kamu

Oleh : Cahyadi Takariawan
 
 
 
Kalau badanmu lemah, kuatkan dengan tilawah. 
Kalau imanmu tergugah, lakukan tilawah. 
Kalau jiwamu gerah, perbanyak tilawah. 
 
Kalau matamu basah, segera tilawah. 
Kalau pikiranmu cerah, cepatlah tilawah. 
Kalau hatimu patah, teruslah tilawah. 
Kalau kamu marah, redakan dengan tilawah. 
 
Kalau kamu merasa gagal, jangan lupakan tilawah. 
Kalau kamu kalah, harus banyak tilawah. 
Kalau kamu tidak mau kalah, harus makin banyak tilawah. 
Kalau kamu tabah, seringlah tilawah. 
 
Kalau tanganmu tengadah, mulailah tilawah. 
Kalau kakimu melangkah, lantunkan tilawah. 
Kalau hatimu berseri bak bunga merekah, seringlah tilawah. 
Kalau perasaanmu begitu indah, segeralah tilawah. 
 
Kalau ingin keluarga sakinah, ajak mereka tilawah. 
Kalau ingin anak-anak salih dan salihah, ajari tilawah. 
Kalau ingin rejeki melimpah, rajinlah tilawah. 
Kalau ingin hidup penuh berkah, rutinkan tilawah. 
 
Kalau ingin mengunjungi Ka’bah, lantunkan tilawah. 
Kalau anganmu tengah membuncah, perbanyak tilawah. 
Kalau kamu malas tilawah, paksalah untuk tilawah. 
Kalau kamu rajin tilawah, lanjutkan terus tilawah. 
 
Kalau kamu tilawah, itulah jalan menuju jannah. 
 
*mari, 1 juz per hari itu sama sekali tidak susah... :)
 
Marhaban yaa Ramadhan

Kufur Nikmat

"Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?" (QS 55 : 13)
 
Tentunya ayat diatas sudah tidak asing lagi bagi kita semua umat Islam. Yap, inilah salah satu ayat yang diulang berkali - kali (berapa kali ya diulangnya? coba hitung deh) dalam Surah Ar - Rahman. Ayat ini saya tafsirkan sebagai suatu sindiran dari Allah kepada hamba-hamba-Nya. Terutama bagi hamba-hamba-Nya yang tidak mensyukuri nikmat (kufur nikmat) dari apa yang telah diberikan oleh-Nya. Pernahkah kita menghitung berapa banyak nikmat yang telah diberikan Allah kepada kita? Jikalau kita hitung, pastinya kita tak akan sanggup juga menghitungnya. Karena begitu banyak nikmat yang telah Ia berikan kepada kita (dari yang kita anggap hal kecil sekalipun) seperti bernafas dan sehat hingga (yang kita anggap besar) seperti harta dan jabatan. Tetapi mengapa kita masih sering lupa atau bahkan tidak mensyukuri nikmat - nikmat tersebut?
 
Saya termasuk salah satu hamba-Nya yang sering kufur nikmat (Ampunilah hamba Yaa Allah). Begitu mudah sekali saya "cuek" atas setiap nikmat yang Ia beri. Sekalipun nikmat itu besar, saya tetap "biasa" saja menerimanya. Bahkan terkadang malah lupa bersyukur (astaghfirullahal 'adzhim). Tetapi begitu nikmat tersebut dicabut, saya pun bagaikan layangan yang limbung di langit. Bingung, sedih, hampa. Namun sepertinya itulah cara Allah untuk menunjukkan kasih sayang-Nya kepada saya. Begitulah cara Allah menegur saya agar kembali ingat kepada-Nya. Kadang - kadang saya merenungi, begitu luar biasa kasih sayang Allah kepada diri saya. Tapi... diri ini sepertinya tidak menyadarinya. Apakah hati saya telah mengeras seperti batu? Sehingga tidak bisa lagi merasakan lembutnya kain sutra?
 
Alhamdulillah, saya masih diperhatikan oleh Allah. Walaupun mungkin perhatian tersebut diimplementasikan oleh-Nya dengan cara yang terkadang tidak sesuai harapan saya. Cara yang sebenarnya membuat saya semakin kuat, bijaksana dan lebih dewasa dalam mengarungi hidup ini jika dilihat dari sisi positif. Nah nikmat yang diberikan oleh Allah juga erat kaitannya dengan cara kita memandangnya. Kita sering menerjemahkan nikmat itu sebagai suatu bentuk anugerah. Padahal tahu kah kita? Bahwa nikmat itu bisa jadi cobaan. Layaknya bumerang, ia bisa menjadi senjata makan tuan jika kita tidak sigap meraihnya dengan baik. Nikmat itu akan menjadi cobaan yang sangat berat. Ketika kita mendapatkan harta yang melimpah, harta tersebut malah kita gunakan untuk hal - hal yang menjauhkan diri kita dari Yang Maha Pemberi nikmat (Na'udzubillahi min dzalik). Ketika kita diberikan paras yang cantik, tetapi kita tidak menjaganya atau malah mengumbarnya untuk menarik perhatian lawan jenis. Astaghfirullah...
 
Sadarlah, begitu mudah bagi Allah untuk mencabut setiap nikmat yang telah Ia berikan kepada kita, saya dan anda. Semudah membalikkan telapak tangan, cepat dan tepat. Lalu bagaimana cara kita menjaga nikmat tersebut? Allah sebenarnya telah memberikan jawaban, "Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih" (QS 14 : 7). Minimal mengucapkan Alhamdulillah setiap kali kita menadapatkan nikmat adalah salah satu bentuk syukur kepada-Nya. Atau jika nikmat itu berupa harta yang lebih hendaknya kita gunakan untuk lebih mendekatkan diri kita kepada Allah. Dan teakhir, marilah kita berdoa : Yaa Robb, jauhkanlah kami dari sifat kufur nikmat... amin.


Akhirnya - Gigi

ku sadari akhirnya kerapuhan imanku
telah membawa jiwa dan ragaku
ke dalam dunia yg tak tentu arah

ku sadari akhirnya Kau tiada duanya
tempat memohon beraneka pinta
tempat berlindung dari segala mara bahaya


oh Tuhan mohon ampun
atas dosa dan dosa selama ini
aku tak menjalankan perintahMu
tak pedulikan namaMu

tenggelam melupakan diriMu

oh Tuhan mohon ampun
atas dosa dan dosa sempatkanlah
aku bertobat hidup di jalanmu
tuk penuhi kewajibanku
sebelum tutup usia kembali padaMu
oh kembali padamu ohhh

 

Jalan Masih Panjang

Oh jalan masih panjang terbentang dihadapan
Tak hanya sekedar dunia
Lihatlah kedepan yang lalu biar berlalu
Jadikan pemicu kalbu


Reff :
Jalan hidup takkan pernah lurus
Pasti ada salah lewati segalanya
Tapi Tuhan tak pernah berhenti
Membuka jendela maaf untuk kita
Kemarin malam saya habiskan waktu saya untuk membaca. Bukan membaca buku, tetapi membaca portal berita, web online, dan blog pribadi orang lain. Hanya sebagai sarana aktualisasi diri aja sih ketika menggunakan internet, daripada cuma buka facebook dan twitter doang. Hitung - hitung juga menggunakan internet secara tepat guna dan mendukung program Depkeminfo pimpinan Pak Tifatul Sembiring (@tifsembiring). Dan siapa tau saya dapat manfaat dari hasil membaca tulisan-tulisan yang berserekan di dunia maya.

Hingga akhirnya saya mendarat disebuah blog milik grup nasyid asal Kota Bandung, Edcoustic. Kalau untuk kalangan anak rohis atau mantan anak rohis, nama grup nasyid ini tidak asing lagi ditelinga. Hits - hits mereka seperti Nantikanku di Batas Waktu, Kamisama, Muhasabah Cinta, dan lain - lain tentunya sangat familiar terdengar. Dan akhirnya saya putuskan untuk mendownload salah satu single terbarunya yang dirilis bulan Ramadhan lalu, Jalan Masih Panjang. Setelah selesai dwonload, saya putar hits ini di playlist mp3 player saya, dan subhanallah... lirik dan nadanya sangat mengena sekali di hati saya.

Mari kita renungkan dari tiap bait lirik nasyid ini...

Oh jalan masih panjang terbentang dihadapan
Tak hanya sekedar dunia
Ya jalan yang harus kita lalui masih panjang kawan. Jangan pernah mengira bahwa jalan (baca : hidup) ini pendek. Asumsi seperti ini hanya akan melemahkan dan mengerdilkan diri kita. Masih banyak hal positif yang harus dan bisa kita lakukan untuk meraih cita dan cinta kita. Lalu apakah hanya cita dan cinta dunia saja yang kita kejar?? Tidak kawan. Dunia hanya sementara, akhirat yang abadi. Dunia hanya jadi kebun kita untuk menanam tanaman terbaik yang kelak akan kita nikmati hasilnya di akhirat kelak. "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka." (QS. Al Baqarah: 201)

Lihatlah kedepan yang lalu biar berlalu
Jadikan pemicu kalbu
Mau bergerak maju, lihatlah kedepan. Karena cita, harapan, dan kesuksesan semuanya ada di depan. Tapi bukannya kita punya masa lalu?? Ada masa lalu yang kelam, ada juga masa lalu yang indah. Semuanya sangat sukar untuk dilupakan. Jadi harus kita apakan masa lalu kita?? Berdamailah dengan masa lalu, kemuadian jadikan semuanya pemicu kalbu (baca : diri) untuk terus bergerak meraih apa yang kita inginkan. Masa lalu itu bukan untuk dilupakan, tetapi untuk dijadikan teman untuk mengarungi masa depan agar lebih baik.

Jalan hidup takkan pernah lurus
Pasti ada salah lewati segalanya
Betul sekali, saya pun juga pernah "salah arah" dalam hidup ini. Kita jangan munafik, setiap - setiap dari diri kita pasti pernah berada di jalan yang seharusnya tidak kita lalui dalam hidup ini. Sekaliber ustadz kondang pun, dulunya ternyata pengguna narkoba. Kawan, jangan bersedih karena kita pernah salah jalan dalam mengarungi samudera kehidupan ini. Justru kita seharusnya bersyukur, karena Allah (pernah) menunjukkan sisi lain yang ada di dunia. Sehingga kita menjadi tahu dan mengerti, mana rute yang harus kita lalui.

Tapi Tuhan tak pernah berhenti
Membuka jendela maaf untuk kita
Inilah lirik yang paling mengena menurut saya. Sangat dalam, sangat menyentuh hati. Bahkan jika lebih kita jiwai lagi lirik ini, menunjukkan bahwa Allah itu Maha Pemaaf atas segala kesalahan - kesalahan hamba-Nya (kecuali sirik). Ketika kita mendekat kepada-Nya, Dia lebih dekat lagi dari diri kita. Ketika kita menjauh dari-Nya, Dia tetap dekat dengan diri kita. Betapa sayangnya Ia kepada kita. Kawan, Allah saja Maha Memaafkan hamba-Nya. Lalu bagaimana diri kita sebagai manusia?? Mengapa kita masih susah untuk memaafkan kesalahan orang lain kepada diri ini?? Betapa sombongnya kita, betapa angkuhnya kita yang tidak mau memaafkan kekhilafan orang lain, padahal sama - sama tercipta dari tanah.

Alhamdulillah... Setelah mendalami lirik dari nasyid ini, saya pribadi merasa begitu bersalah namun sangat bersemangat. Ya bersalah karena telah banyak menyia - nyiakan nikmat dari-Nya, banyak sekali. Namun seperti lirik di bait terakhir nasyid diatas, Allah akan memaafkan kesalahan kita jika kita mau mengakuinya dan bersungguh - sungguh untuk tidak mengulanginya. Kemudian saya juga sangat bersemangat. Bersemangat menatap hari esok, masa depan. Tidak ada lagi ketakuan dalam diri saya terhadap masa depan. Keyakinan yang dibarengi dengan ikhtiar dan tawakkal akan memudahkan setiap langkah kita untuk menapaki kerasnya hidup ini. Semoga tulisan ini bisa membawa manfaat dan inspirasi bagi setiap yang membacanya...

Mencintai Tetapi Tidak Dicintai

Sangatlah menyakitkan mencintai seseorang, tetapi tidak dicintai olehnya. Tetapi lebih indah adalah menyayanginya tanpa mengharapkan sesuatu perasaan apapun darinya. Hanya perlu satu menit untuk menghancurkan seseorang, satu jam untuk menyukai seseorang, satu hari untuk mencintai
seseorang, tetapi membutuhkan seumur hidup untuk melupakan seseorang...

Mungkin Tuhan menginginkan kita untuk bertemu dengan orang yang tidak tepat. Jadi ketika kita akhirnya bertemu dengan orang yang tepat kita akan tahu betapa berharganya anugerah tersebut. Cinta adalah ketika kamu membawa perasaan, kesabaran dan romantis dalam suatu hubungan dan menemukan bahwa kamu peduli dengan dia.

Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu. Hanya untuk menemukan bahwa pada akhirnya menjadi tidak berarti dan kamu harus membiarkannya pergi. Ketika pintu kebahagiaan tertutup, yang lain terbuka.
Tetapi kadang-kadang kita menatap terlalu lama pada pintu yang telah tertutup itu sehingga kita tidak melihat pintu lain yang telah terbuka bagi kita. Teman yang terbaik adalah teman dimana kamu dapat duduk bersamanya dan merasa terbuai dan tidak pernah mengatakan apa-apa dan kemudian berjalan bersama.

Perasaan seperti itu adalah percakapan termanis yang pernah kamu rasakan. Benarkah bahwa kita tidak tahu apa yang kita dapatkan sampai kita kehilangan itu?? Tetapi benar juga bahwa kita tidak tahu apa yang hilang sampai
itu ada. Memberikan seseorang semua cintamu tidak pernah menjamin bahwa mereka akan mencintai kamu juga!!! Jangan mengharapkan cinta sebagai balasan, tunggulah sampai itu tumbuh di dalam hati mereka, tetapi jika tidak, pastikan dia tumbuh di dalam hatimu...

Ada hal yang sangat ingin kamu dengar tetapi tidak akan pernah kamu dengar dari orang yang dari mereka kamu ingin dengar. Tetapi jangan sampai kamu menjadi tuli walaupun kamu tidak mendengar dari seseorang yang mengatakan itu dari hatinya . Jangan pernah berkata selamat tinggal jika kamu masih ingin mencoba. Jangan menyerah selama kamu merasa masih dapat maju. Jangan pernah berkata kamu tidak mencintai orang itu lagi bila kamu tidak bisa
membiarkannya pergi...

Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan walaupun mereka telah dikecewakan. Kepada mereka yang masih percaya walaupun mereka telah dikhianati. Kepada mereka yang masih ingin mencintai walaupun mereka telah disakiti sebelumnya dan kepada mereka yang masih mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangun kembali kepercayaan Jangan melihat dari wajah, itu bisa menipu. Jangan melihat kekayaan, itu bisa menghilang. Datanglah kepada seseorang yang dapat membuatmu tersenyum karena sebuah senyuman dapat membuat hari yang gelap menjadi cerah.

Berharaplah kamu dapat menemukan seseorang yang dapat membuatmu tersenyum. Ada saat di dalam kehidupanmu dimana kamu dapat merindukan seseorang, kamu ingin mengambil mereka dari mimpimu dan benar benar-memeluk dia. Mendekap dirinya dalam tiap tidur indahmu... Berharaplah bahwa kamu dapat bermimpi tentang dia, yang berarti mimpilah apa yang ingin kamu impikan. Pergilah kemana kamu ingin pergi. Jadilah sesuai dengan keinginan kamu, Karena kamu hanya hidup sekali dan satu kesempatan untuk melakukan apa yang kamu inginkan Semoga kamu mendapat cukup kebahagiaan untuk membuat kamu bahagia.

Cukup cobaan untuk membuat kamu kuat. Cukup penderitaan untuk membuat kamu menjadi manusia yang sesungguhnya, dan cukup harapan untuk membuat kamu bahagia. Selalu letakkan dirimu pada posisi orang lain. Jika kamu merasa bahwa itu menyakitkan kamu. Mungkin itu menyakitkan orang itu juga. Kata-kata yang ceroboh dapat mengakibatkan perselisihan, kata-kata yang kasar bisa membuat celaka. Kata-kata yang tepat waktu dapat mengurangi ketegangan. Kata-kata cinta dapat menyembuhkan dan menyenangkan.

Permulaan cinta adalah dengan membiarkan orang yang kita cintai menjadi dirinya sendiri. Dan tidak membentuk mereka menjadi sesuai keinginan kita. Dengan kata lain kita mencintai bayangan kita yang ada pada diri mereka. Orang yang bahagia tidak perlu memiliki yang terbaik dari segala
hal. Mereka hanya menghargai segala hal yang datang dalam hidup mereka. Kebahagiaan adalah bohong bagi mereka yang menangis, mereka yg terluka, mereka yang mencari, mereka yang mencoba.

Mereka hanya bisa menghargai orang-orang yang penting yang telah menyentuh hidup mereka. Cinta mulai dengan senyuman,dan berakhir dengan air mata...mungkin seperti itu. Masa depan yang cerah berdasarkan pada masa lalu yang telah dilupakan. Kamu tidak dapat melangkah dengan baik dalam kehidupan kamu sampai kamu melupakan kegagalan kamu dan rasa sakit hati. Ketika kamu lahir, kamu menangis dan semua orang disekeliling kamu tersenyum. Hiduplah dengan hidupmu, jadi ketika kamu meninggal, kamu satu
satunya yang tersenyum dan semua orang di sekeliling kamu menangis...

Orang Ikhlas Itu Keren

Orang ikhlas itu keren. Dicaci atau dipuji, rasa hatinya tetap dalam kontrol. Ketika ada orang yang menghinanya, maka si penghina seperti sedang menghina udara yang diliputi bukit-bukit gunung, sesuatu yang tak tampak tapi memesona, sehingga kehinaan itu kembali pada si penghina. Seperti Gema.

Orang yang ikhlas itu keren. Ketika ia menyukai kekayaan, maka kekayaan pun berbondong-bondong menghampirinya. Tapi si ikhlas tidak kemaruk, ia pilih kekayaan yang halal dan bermanfaat saja bagi dirinya dan semesta. Sehingga justru, bukan si ikhlas yang sibuk mengejar kekayaan, tapi para kekayaanlah yang unjuk gigi di hadapannya. "Pilih aku saja!" begitu pinta beberapa kekayaan yang berburu sentuhan si ikhlas.

Orang yang ikhlas itu keren. Ketika ia menyukai seseorang maka yang disukainya merasa termagnetisasi dan ingin mendekatinya. Yang disukainya merasa aman jika berdekat-dekatan dengan orang yang ikhlas. Sulit menolak cinta orang yang ikhlas.

Orang yang ikhlas itu keren. Dadanya lapang. Nafasnya penuh kemaafan. Langkahnya ringan dan terarah. Ia tidak merasa bingung dengan dirinya, sebab ia hanya merasa menjalani hidup yang sudah diaturNya. Dia bergerak bukan karena keinginannya, tapi ia bergerak karena Tuhan menggerakkannya. Jadi, gerakannya nyaris sulit bernuansa kesia-siaan apalagi bermaksiat.

Mengapa demikian, karena ikhlas itu itu kosong (bersih) dan berada di bawah (tawadhu). Sedangkan energi pun air menglir ke tempat yang kosong dan rendah. Sehingga berbondong-bondonglah energi kehidupan menghampirinya, sehingga saking banyaknya, ia pun terus berbagi ke semesta. Dan jika pun ada energi negatif yang turut hadir, maka otomatis terpental darinya, sebab wadah hati yang kosong dan rendah itu sudah disaring oleh istighfar yang penuh dengan kemaafan.

Ya Allah, jadikanlah kami orang yang ikhlas, dan berikanlah kami tanda-tandanya, dan jauhkanlah kami dari kemusyrikan, kesombongan, dan kemunafikan. Wallahu'alam...
 

Siapa Sesungguhnya Akhwat Sejati?

Seorang gadis kecil bertanya pada ayahnya, "Abi ceritakan padaku tentang Akhwat sejati?"

Sang ayah pun menoleh sambil kemudian tersenyum.

Anakku...
Seorang akhwat sejati bukanlah dilihat dari kecantikan paras wajahnya, tetapi dilihat dari kecantikan hati yang ada di baliknya. Akhwat sejati bukan dilihat dari bentuk tubuhnya yang mempesona, tetapi dilihat dari sejauh mana ia menutupi bentuk tubuhnya. Akhwat sejati bukan dilihat dari begitu banyaknya kebaikan yang ia berikan tetapi dari keikhlasan ia memberikan kebaikan itu. Akhwat sejati bukan dilihat dari seberapa indah lantunan suaranya, tetapi dilihat dari apa yang sering mulutnya bicarakan. Akhwat sejati bukan dilihat dari keahliannya berbahasa, tetapi dilihat dari bagaimana caranya ia berbicara.

Sang ayah diam sejenak sembari melihat ke arah putrinya.
"Lantas apa lagi Abi?" sahut putrinya.

Ketahuilah putriku...
Akhwat sejati bukan dilihat dari keberaniannya dalam berpakaian tetapi dilihat dari sejauh mana ia berani mempertahankan kehormatannya. Akhwat sejati bukan dilihat dari kekhawatirannya digoda orang di jalan tetapi dilihat dari Kekhawatiran dirinyalah yang mengundang orang jadi tergoda. Akhwat sejati bukanlah dilihat dari seberapa banyak dan besarnya ujian yang ia jalani tetapi dilihat dari sejauhmana ia menghadapi ujian itu dengan penuh rasa syukur.

Dan ingatlah...
Akhwat sejati bukan dilihat dari sifat supelnya dalam bergaul, tetapi dilihat dari sejauhmana ia bisa menjaga kehormatan dirinya dalam bergaul.

Setelah itu sang anak kembali bertanya, "Siapakah yang dapat menjadi kriteria seperti itu, Abi?"

Sang ayah memberikannya sebuah buku dan berkata, "Pelajarilah mereka!" Sang anak pun mengambil buku itu dan terlihatlah sebuah tulisan "Istri Rasulullah".

Sumber: Kota Santri

Janganlah Kamu Bersedih


Mungkin Anda pernah membaca ayat ini: “Janganlah kamu bersedih, sesungguhnya Allah beserta kita.” (At-Taubah:40) Lalu, bagaimana jika kita tetap merasa bersedih? Ini artinya ada sesuatu yang salah dalam hati kita. Dalam ayat diatas, kita tidak perlu bersedih sebab Allah beserta kita. Jika kita masih tetap saja bersedih, artinya kita belum merasakan kedekatan dengan Allah.

Yang dimaksud bersedih bukanlah berarti menangis. Menangis dalam rangka takut dan berharap kepada Allah malah dianjurkan supaya kita bebas dari api neraka. Bersedih yang dilarang adalah kesedihan akibat ketidaksabaran, tidak menerima takdir, dan menunjukan kelemahan diri.

Bersedih Itu Manusiawi
Para Nabi bersedih. Bahkan Rasulullah saw pun bersedih saat ditinggal oleh orang-orang mencintai dan dicintai beliau. Namun, para Nabi tidak berlebihan dalam sedih. Para Nabi segera bangkit dan kembali berjuang tanpa larut dalam kesedihan.

Bersedih Tidak Diajarkan
Bersedih (selain takut karena Allah) tidak diajarkan dalam agama. Bahkan kita banyak menemukan ayat maupun hadist yang melarang kita untuk bersedih.
Janganlah kamu bersedih, sesungguhnya Allah beserta kita.” (QS.At-Taubah:40)
Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.” (QS.Ali ‘Imran:139)
Rasulullah saw pun berdo’a untuk agar terhindar dari kesedihan,
Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kekufuran dan kefakiran; Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari adzab kubur. Tiada Tuhan kecuali Engkau.” (HR. Abu Dawud)

Lalu, bagaimana supaya kita tidak bersedih?
Jika kita melihat ayat dan hadits yang disebutkan diatas, setidaknya kita sudah memiliki dua solusi agar kita tidak terus berada dalam kesedihan.
Pertama: dari ayat diatas (At Taubah:40) bahwa cara menghilangkan kesedihan ialah dengan menyadari, mengetahui, dan mengingat bahwa Allah bersama kita. Jika kita sadar bahwa Allah bersama kita, apa yang perlu kita takutkan? Apa yang membuat kita sedih. Allah Maha Kuasa, Allah Maha Penyayang, Allah Maha Mengetahui apa yang terbaik bagi kita.
Saat kesedihan terus menimpa kita, mungkin kita lupa atau hilang kesadaran, bahwa Allah bersama kita. Untuk itulah kita diperintahkan untuk terus mengingat Allah.
Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS Ar Ra’d:28)
Dari ayat ini, kita sudah mengetahui cara menghilangkan kesedihan, kecemasan, dan ketakutan yaitu bidzikrillah, dengan berdzikir mengangat Allah.
Saat saya mengalami kesedihan, ketakutan, atau kecemasan, ada tiga kalimat yang sering saya gunakan untuk berdzikir.
  1. Istighfar, memohon ampun kepada Allah.
  2. La haula wala quwwata illa billah (Tiada daya upaya dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah)
  3. Hasbunallaah wa ni’mal wakiil (Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baiknya Pelindung)
  4. Tentu saja, masih banyak kalimat-kalimat baik lainnya yang bisa Anda ucapkan
Alhamdulillah, kesedihan, kecemasan, dan ketakutan menjadi sirna setelah berdzikir dengan kalimat-kalimat diatas. Tentu saja, bukan saja dzikir di lisan tetapi harus sampai masuk ke hati.


Kedua: cara menghilangkan kesedihan ialah dengan berdo’a seperti dicontohkan oleh Rasulullah saw. Nabi pun meminta pertolongan Allah, apa lagi kita, jauh lebih membutuhkan pertolongan Allah. Maka berdo’alah.
Tentu saja, masih banyak cara supaya kita tidak bersedih. Saya bisa menulis buku tebal jika mau membahas semuanya. Namun, dengan dua cara utama diatas kita akan mendapatkan mamfaat yang luar biasa. Bersedih masih mungkin kita alami, tetapi tidak lagi bersedih yang berlebihan dan berlarut-larut. Karena hidup dan perjuangan harus berjalan terus.

Janganlah kamu bersedih. :)

Syair Sholat 5 Waktu

Bila Subuh utuh, pagi tumbuh,
hati menjadi teduh,
diri tak angkuh,
keluarga tak keruh,
damai berlabuh..

Bila
Dhuhur teratur,
diri jadi jujur,
hati tidak kufur,
slalu bersyukur,
amal ibadah tak luntur,
keluarga akur InsyaAllah jadi makmur..

Bila
Ashar kelar,
jiwa sabar,
raga tegar,
senyum menyebar,
maka rezeki lancar..

Bila
Maghrib tertib,
ngaji jadi wajib,
wirid jadi karib,
jauh dari aib,
syafaat tidak raib..

Bila
Isya terjaga,
malam bercahaya,
gelap tidak terasa,
InsyaAllah hidup damai sejahtera..

amiin yaa Robbal 'alamiin...


sumber : kaskus.us

Musibah itu......Nikmat

Allah Swt. berfirman, “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS. ar-Ruum [30]: 41).


Sungguh ajaib. Allah menimpakan musibah kepada manusia, namun ternyata musibah itu berbuah kebaikan. Tidakkah engkau lihat, banyak manusia yang ditimpa musibah, kemudian membuatnya semakin dekat kepada Allah. Ia meratap, menangis, dan memohon kepada Allah agar diselamatkan dan ditolong dari musibah itu, padahal sebelumnya belum pernah melakukannya. Seolah musibah itu “menyeretnya” kepada Allah. Musibah telah merubah besi berkarat menjadi emas murni. Musibah telah merubah orang jahat menjadi baik dan si durhaka menjadi taat.

Duhai sahabatku, jika Allah memberi musibah kepadamu, bukan berarti Dia benci kepadamu. Justru Dia telah menunjukkan kasih sayang-Nya kepadamu. Dia mengingatkanmu untuk segera kembali, memohon kepada-Nya, banyak mengingat-Nya, dan beristighfar atas segala kesalahan yang pernah engkau lakukan. Siapakah orang yang tidak ingin diingatkan apabila didepannya ada jurang yang menganga? Siapakah orang yang tidak ingin ditegur apabila yang dilakukannya itu salah?

Demikianlah cara Allah mengingatkan kita. Dengannya, kita pun kembali kepada-Nya. Dan Allah sangat senang dengan orang yang “kembali” melebihi seseorang yang menemukan kembali ontanya yang telah hilang di padang pasir.
 
(sebuah nasihat dari kawan tercinta)

Filosofi Pensil

Seorang anak bertanya kepada neneknya yang sedang menulis sebuah surat.  "Nenek lagi menulis tentang pengalaman kita ya? atau tentang aku?"  Mendengar pertanyaan si cucu, sang nenek berhenti menulis dan berkata kepada cucunya, "Sebenarnya nenek sedang menulis tentang kamu, tapi ada yang lebih penting dari isi tulisan ini yaitu pensil yang nenek pakai.  "Nenekharap kamu bakal seperti pensil ini ketika kamu besar nanti" ujar si nenek lagi.

Mendengar jawab ini, si cucu kemudian melihat pensilnya dan bertanya kembali kepada sinenek ketika dia melihat tidak ada yang istimewa dari pensil yang nenek pakai.  "Tapi nek sepertinya pensil itu sama saja dengan pensil yang lainnya." Ujar sicucu.  Si nenek kemudian menjawab, "Itu semua tergantung bagaimana kamu melihat pensil ini."
"Pensil ini mempunyai 5 kualitas yang bisa membuatmu selalu tenang dalam menjalani hidup, kalau kamu selalu memegang prinsip-prinsip itu di dalam hidup ini."

Si nenek kemudian menjelaskan 5 kualitas dari sebuah pensil.

"Kualitas pertama, pensil mengingatkan kamu kalo kamu bisa berbuat hal yang hebat dalam hidup ini. Layaknya sebuah pensil ketika menulis, kamu jangan pernah lupa kalau ada tangan yang selalu membimbing langkah kamu dalam hidup ini. Kita menyebutnya tangan Tuhan, Dia akan selalu membimbing kita menurut kehendakNya" .

"Kualitas kedua, dalam proses menulis, nenek kadang beberapa kali harus berhenti dan menggunakan rautan untuk menajamkan kembali pensil nenek.  Rautan ini pasti akan membuat si pensil menderita. Tapi setelah proses meraut selesai, si pensil akan mendapatkan ketajamannya kembali.  Begitu juga dengan kamu, dalam hidup ini kamu harus berani menerima penderitaan dan kesusahan, karena merekalah yang akan membuatmu menjadi orang yang lebih baik".

"Kualitas ketiga, pensil selalu memberikan kita kesempatan untuk mempergunakan penghapus, untuk memperbaiki kata-kata yang salah. Oleh karena itu memperbaiki kesalahan kita dalam hidup ini, bukanlah hal yang jelek. Itu bisa membantu kita untuk tetap berada pada jalan yang benar".

"Kualitas keempat, bagian yang paling penting dari sebuah pensil bukanlah bagian luarnya, melainkan arang yang ada di dalam sebuah pensil. Oleh sebab itu, selalulah hati-hati dan menyadari hal-hal di dalam dirimu".

"Kualitas kelima, adalah sebuah pensil selalu meninggalkan tanda/goresan. Seperti juga kamu, kamu harus sadar kalau apapun yang kamu perbuatdalam hidup ini akan meninggalkan kesan. Oleh karena itu selalulah hati-hati dan sadar terhadap semua tindakan".

(dari sahabatku terkasih)

Gelas, Susu : Manusia, Sabar


Di hadapan saya sekarang ini ada dua buah gelas. Yang satu berwarna putih, tidak terlalu besar dan terbuat dari melamin. Sedangkan gelas yang satunya lagi bening karena terbuat dari kaca dan ukurannya lebih besar dari gelas melamin. Saya pun sejenak berpikir tentang kedua gelas ini. Namanya sama – sama gelas, cuma beda bahan dasar pembuatannya dan ukurannya. Kalau saya jatuhkan kedua gelas ini, yang melamin tentu lebih kuat karena anti pecah belah. Sedangkan yang kaca, sudah tentu akan pecah jika terjatuh.
jika saya tuangkan susu cair kedalam dua gelas ini, lagi-lagi akan ada perbedaan. Jika kita tanya seseorang (yang belum tahu isi kedua gelas itu tentunya), lalu disuruh menebak isi kedua gelas itu, mungkin hanya isi dari gelas kaca yang ia ketahui. Kenapa? Karena gelas kaca yang bening memungkinkan seseorang tersebut untuk melihat isi di dalam gelas dari jarak tertentu. Sedangkan untuk gelas melamin, tidak akan terlihat isinya jika kita tidak melihatnya dari atas.
Nah isi dari susu dalam setiap gelas pun jelas berbeda. Gelas melamin mempunyai daya tampung susu yang lebih sedikit daripada gelas kaca. Jika dipaksakan agar gelas melamin mempunyai volume susu yang sama seperti gelas kaca pastilah tidak mungkin. Yang ada susu hanya akan tumpah dari gelas melamin. Hanya sebatas itu saja kemampuan daya tampung gelas melamin dibandingkan gelas kaca.
Sahabat, analogi tentang gelas diatas layaknya seperti manusia. Ya seperti kita karena kita manusia. Manusia diciptakan oleh Allah dalam bentuk, rupa, karakter, sifat yang berbeda – beda. Nah kemudian sama seperti kedua gelas diatas, kita mempunyai kapasitas dan kapabilitas yang berbeda – beda. Apa sih kapasitas itu?? Kapasitas adalah kemampuan untuk menyimpan. Sedangkan kapabilitas adalah kemampuan untuk melakukan kapasitas.
Nah jadi itulah mengapa ada orang yang sangat sabar, sabar, dan kurang sabar. Sabar itu seperti susu yang saya sampaikan diatas. Ia akan mempunyai kapasitas yang berbeda – beda disetiap diri manusia. Jangan terlalu mudah membuang energi untuk sekedar meratapi setiap kejadian ataupun musibah. Setiap takdir baik dan buruk telah ditetapkan oleh-Nya. Bak mata uang, ada dua sisi di setiap takdir. Lihat selalu sisi positifnya dan palingkan wajah kita dari sisi negatifnya.
Sahabat, sabar itu tidak bertepi. Sabar itu tidak ada batasnya. Tetapi diri kitalah yang mempunyai keterbatasan untuk mempunyai kesabaran dan mengendalikannya. Bedanya dengan gelas, kapasitas kita bisa ditingkatkan. Sabar erat kaitannya dengan ikhlas. Belajarlah ikhlas menerima apapun yang terjadi. Dan yakinlah ada hikmah dibalik setiap peristiwa yang menimpa diri kita. Jangan lupa bersikap bijak juga salah satu cara memperbesar kapasitas diri kita akan kesabaran. Bijaksana itu mengedepankan akal dan pikiran daripada emosi (yang tak terkendali). Sedangkan arogan hanya akan menyusutkan kapasitas kesabaran dalam diri kita.
Lalu apakah susah untuk sabar dan ikhlas itu? Ya jelas saja terasa susah jika kita menganggapnya susah. Latihlah pelan – pelan dari setiap hal – hal kecil yang kita temui. Yakinlah ketika kita sudah berhasil sabar dan ikhlas, hanya ada satu hal yang kita rasakan. Kenikmatan dari setiap takdir Illahi yang kelezatannya tak bisa terungkapkan dengan kata – kata. Dan gantungkanlah hati kita hanya kepada Allah Azza wa Jalla…
“Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) salat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS Al Baqoroh : 153)
 

Belajar Dari Alam #2 : Bulan

Bulan adalah satu-satunya satelit alami bumi, dan merupakan satelit alami terbesar kelima di tata surya. Bulan muncul ketika matahari tenggelam. Ia hadir disaat langit mulai gelap. Dengan segenap kemampuannya ia menyinari bumi di malam hari. Walaupun kita mempunyai lampu untuk menyinari malam kita, pernahkah kita berpikir bagaimana seandainya jika bulan tidak hadir menyinari malam kita??
Sama seperti matahari, bulan memberikan apa yang ia miliki untuk kebaikan umat manusia. Tanpa pandang bulu, siapapun mereka, ia menyinarinya. Ketika umat manusia tertidur di malam hari, ia tetap "bekerja" diatas langit. Bulan muncul dalam berbagai wujud. Purnama, sabit, dan lain-lain. Namun apapun wujudnya mereka tetaplah bulan.
Sahabat, apa hikmah yang bisa kita petik dari salah satu ciptaan dari Yang Maha Kuasa ini??
Jadilah pribadi pencerah. Kita sering terjebak dalam suatu kegelapan massal yang membutakan hati-hati kita. Banyak orang mudah naik darah hanya untuk masalah sepele yang mengakibatkan kekeruhan berkepanjangan. Dan kita malah terjebak didalamnya. Kita terikut dan hanyut mengikuti arus. Hati kita ikut gelap dan galau. Sahabat, mengapa kita tidak hadir sebagai pencerah ketika itu??

Lebih baik menjadi lilin ditengah kegelapan, begitulah kata pujangga. Kita tahu keadaan sedang tidak menentu, penuh ketidakpastian, jiwa-jiwa setiap orang sedang gelisah. Maka hadirlah sebagai pencerah, seperti bulan yang bersinar di malam hari. Sinari agar kegelapan itu sirna. Supaya terlihat bercak-bercak hitam yang menempel. Akan terlihat dimana kebenaran. Agar jiwa-jiwa manusia menjadi tenang karena melihat seberkas cahaya telah membuka jalan keluar.

Sahabat, manusia tetaplah manusia. Kaya, miskin, rupawan, jelek, tinggi, pendek, apapun keadaan kita, tetaplah raga-raga ini milik Allah. Jangan sombong, jangan tinggi hati. Apapun keadaan kita saat ini, pada akhirnya kita akan kembali ke dalam tanah. Berdamailah dengan keadaan anda, bersyukurlah dengan apa yang anda miliki. Karena bisa jadi apa yang anda miliki saat ini, begitu bernilai di mata orang lain -padahal tidak terlalu bernilai dihadapan anda-.

Mari kita menjadi sang pencerah yang rendah hati. Merendahlah di ketinggian dan janganlah meninggi di kerendahan. Allah mencintai orang-orang yang ber-amar ma'ruf nahi munkar dan tawadhu. Semoga kita termasuk hamba-hamba yang Ia cintai...
"Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya." (QS Yasin : 40)

"Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang baik." (Al Furqon : 63)


Belajar Dari Alam #1 : Matahari

Manusia, makhluk hidup ciptaan-Nya yang sempurna. Memiliki jiwa dan raga serta akal pikiran. Ya, akal pikiran inilah yang membuat manusia so different dibandingkan dengan makhluk hidup lainnya. Dengan akal pikiran yang dimilikinya manusia mampu berpikir, belajar, dan bertata krama. Namun sudahkah kita sebagai manusia menggunakan akal pikiran itu secara maksimal??

Manusia belajar dari apa yang ia lihat, dengar, dan rasakan. Manusia belajar di sekolah, rumah, tempat ibadah, taman, atau dimanapun ia merasa nyaman untuk belajar. Kita melihat semuanya dengan mata biasa. Ada yang memiliki mata sipit, sayu, belo, dan lain - lain. Namun pernahkah kita melihat dengan menggunakan mata hati??

Melihat dengan menggunakan mata hati sangat berbeda dengan melihat menggunakan mata biasa. Dengan mata hati apa yang kita lihat memiliki wujud yang luar biasa. Uang jika dilihat dengan mata biasa tidak lebih dari sekedar alat transaksi. Namun jika kita melihatnya dengan menggunakan mata hati, uang bisa menjadi investasi, baik di dunia (invest, saham, dan lainnya) dan juga di akhirat (sedekah, infaq, zakat).

Sahabat, apa yang sahabat rasakan ketika melihat matahari?? Silau. Itu dengan menggunakan mata biasa. Lalu bagaimana jika kita melihat matahari dengan mata hati kita??
Menurut penulis matahari adalah salah satu benda ciptaan Allah yang paling fenomenal. Manusia tak akan mampu membuat matahari II. Bahkan untuk menciptakan sebuah bola lampu, yang dayanya hanya sepersekian dari matahari, membutuhkan waktu yg sangat lama.

Matahari terbit di ufuk timur dikala pagi hari. Lalu ia terbenam di ufuk barat dikala sore hari menjelang malam. Namun ia akan terbit lagi di keesokan harinya. Apa yang bisa kita pelajari?? Mari kita asah mata hati kita. Manusia dihadapkan pada rutinitas. Ada yang kuliah, kerja, berdagang, dan lain - lain. Ia berjuang dengan keras untuk memnuhi kebutuhan hidup dan merasakan kepuasan hidup. Manusia ingin seindah matahari ketika terbit dan sekuat sinar matahari ketika pukul 12.00 wib (penulis berada di Bandung). Namun ingat matahari ada waktunya untuk terbenam, begitu juga dengan manusia.

Manusia perlu bersimpuh, beristirahat, menenangkan diri dari kesibukan rutinitasnya. Kita tidak bisa selalu berada di dalam hingar bingar dunia yang menyilaukan mata dan memekakkan telinga. 24 jam Allah menciptakan waktu dalam sehari. Tujuh hari Allah memberikan kita waktu dalam seminggu. Luangkanlah dari waktu - waktu itu untuk membenamkan diri anda. Menenangkan jiwa dan raga serta akal pikiran anda.

Berapa lamakah kita mengingat Yang Maha Pencipta dalam sehari?? setiap sholat wajib, berarti lima kali sehari. Berapa menit anda sholat?? 5 menit, berarti 5 sholat wajib x 5 menit = 25 menit. Ya hanya 25 menit anda mengingat Yang Menciptakan anda, Yang Memberikan anda rezeki.

Ambillah waktu yang lebih lama. Gunakan untuk mengingat Allah, muhasabah (introspeksi) diri, mengingat dosa, berdoa, berpikir jernih. Tinggalkan "dunia" sejenak. Layaknya matahari, ada kalanya kita untuk terbenam. Terbenam untuk mempersiapkan diri lebih baik menatap masa yang akan datang. Toh matahari akan terbit di hari esok, begitupun dengan kita.

Mari kita melihat dengan mata hati, tidak cukup dengan mata biasa. Mari kita belajar dari alam, tidak cukup hanya dari manusia. Mari kita mendekat kepada-Nya, untuk menjadi insan yang lebih baik.

"Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohonan, binatang-binatang yang melata dan sebagian besar daripada manusia?" ( QS Al Hajj : 18 )

Jangan Bernapas atau Meniup Air Minum

Ngerjain tugas mata kuliah Grafika Komputer ternyata cukup melelahkan juga. Alhasil seperti biasanya untuk menghilangkan penat, saya ngaskus aja deh. Cukup lama muter - muter ke sub forum Regional Balikpapan (Kalimantan Timur), sub forum Badminton Community, dan akhirnya berlabuh di sub forum primadona "The Lounge". Wah ada beribu - ribu thread disana, sempet bingung juga mau baca yang mana aja (yang pasti bukan BB++17 ya gan). Ga mau repot, saya cuma baca - baca di page one the lounge aja. Setelah membaca beberapa thread, akhirnya ada satu thread yang menginspirasi ane untuk membuat postingan blog ini.

Teman - teman blogger, pernahkah kita mendengar hadist Rasulullah Sholallahu 'Alaihi Wassalam sebagai berikut :  
Hadits Ibnu Abbas menuturkan "Bahwasanya Nabi Shallallaahu 'Alaihi Wassalam melarang bernafas pada bejana minuman atau meniupnya". (HR. At-Turmudzi dan dishahihkan oleh Al-Albani).

Nah mungkin selama ini saya menganggap hadist ini biasa saja. Tak ada yang istimewa. Logika saya mungkin jika kita bernapas didalam bejana (gelas) bisa - bisa air didalam gelas itu terhirup ke hidung kita. Alhasil bakalan kacau tuh, ga tega nulis keadaannya bakal seperti apa. Itu saja menurut saya (ilmiah ga sih?). Eh setelah membaca thread di The Lounge Kaskus, seketika hipotesa saya diatas tadi "tersaingi" secara "lebih" ilmiah dan teoritis (tak apalah...).

Jadi begini, seperti yang kita ketahui air memiliki nama ilmiah H20 (bener kan?). Ini berarti didalam air terdapat dua buah atom hidrogen dan satu buah atom oksigen dimana dua atom hidrogen tersebut terikat dalam satu buah atom oksigen (edan, serasa jadi guru kimia gini). Lalu bagaimana bisa meniup (terutama dalam kondisi panas) atau bernapas membahayakan kesehatan?? (penasaran kan?)

Agak serius dikit ya. Telah kita ketahui jika kita bernafas maka kita akan menghirup oksigen (O2) dan menghembuskan karbon dioksida (CO2). Nah
dalam kasus ini yang menjadi masalah adalah bila kita meniup/bernapas dalam gelas minuman tersebut, maka air itu akan bersenyawa dengan karbon dioksida yang kita hembuskan. Rumusnya begini kali ya : 
H20 + CO2 = H2CO3
(inget banget ngitung gini waktu masih sekolah)

Bener ga tuh kayak gitu reaksinya? (tolong mahasiswa jurusan Tek.Kimia atau Kimia dikoreksi kalo salah). Nah apakah H2CO3 itu? H2CO3 adalah senyawa asam karbonat, atau dengan nama lain karbon dioksida dalam air. zat asam inilah yang berbahaya bila masuk kedalam tubuh kita. Senyawa H2CO3 adalah senyawa asam yang lemah sehingga efek terhadap tubuh memang kurang berpengaruh tapi ada baiknya kalau kita mengurangi masuknya zat asam kedalam tubuh kita karena dapat membahayakan kesehatan. Lebih baik mencegah daripada mengobati (bijaksana banget sih).


Apakah benar apa teori diatas?? Sekedar pembanding aja gan :
  • Reaksi antara CO2 dan H2O hanya terjadi pada suhu dan tekanan tinggi. CO2 dapat larut dalam air dalam tekanan tinggi, membentuk H2CO3. pada 25 derajat celcius, Kc = 1.70 x 10-3.
  • Untuk mencapai keseimbangan, reaksi antara CO2 dan H2O membutuhkan katalisator. Kalau tidak ada katalisator, reaksi ini akan berjalan lambat. 
  • H2CO3 merupakan asam lemah.

Well it just a sharing about something. Kalo anda ga bisa menerima teori diatas, saya tetap menyarankan anda agar tidak bernapas di dalam gelas saat minum atau meniup air minum dalam keadaan panas. Kenapa? (ga kalah ilmiah nih serta penuh logika)
  1. Kayak yang saya tulis diatas tadi, takutnya anda tersedak ketika bernapas pada saat minum (uhuk...uhuk...)
  2. Kalo minum sebaiknya jangan langsung sekali teguk. Beberapa kali tegukan aja. Karena Rasulullah pun jika minum seperti itu.
  3. (sorry agak disturbing) Dikhawatirkan kotoran dari hidung anda jatuh ke dalam gelas air minum itu (jangan dibayangin ya).
  4. Kalo air minum yang akan kita minum masih panas sekali, sebaiknya tunggu hingga agak dingin secara alami. Ya hitung - hitung sekalian tes kesabaran kita. Pengalaman ane minum air minum dalam keadaan panas, lidah jadi 'nyonyor', ampun dah...
  5. Yang terakhir, walaupun agak OOT dikit. Minum dan makanlah dengan menggunakan tangan kanan. Dan mulakan dengan membaca basmallah (guru ngaji mode on). Jangan berdiri minumnya, ambil duduk aja biar ga capek.

Hhmm saya pikir cukup untuk postingan kali ini. Bermanfaat ga? "Pastinya bermanfaat", saya ucapkan terima kasih. "Biasa aja sih", saya ucapkan terima kasih. "Ga banget deh", saya ucapkan terima kasih juga, kenapa? karena setidaknya anda sudah membaca artikel ini. Oke tetap semangat, tetap sehat, agar kita bisa terus jalan - jalan wisata kuliner. Pokok'e maknyus!!! (Kangen Pak Bondan)